Pj Bupati Pidie Jaya, T Ahmad Dadek. Foto: Metrotvnews.com/Fajri Fatmawati
Fajri Fatmawati • 31 January 2025 11:35
Pidie Jaya: Pj Bupati Pidie Jaya, T Ahmad Dadek, memastikan bahwa Andry Ramadhana (30), warga Desa Keude, Kecamatan Panteraja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, yang menjadi korban luka tembak dalam insiden di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat, 24 Januari 2025, dalam keadaan baik dan mendapat perlindungan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, terutama Direktur Bidang Perlindungan WNI, bahwa Andry Ramadhana dalam keadaan baik dan dalam perlindungan pihak Kota," kata T Ahmad Dadek kepada Metrotvnews.com, Jumat, 31 Januari 2025.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan memberitahukan bahwa Andry Ramadhana dalam keadaan baik dan sehat. Saat ini, Andry masih berada di Malaysia.
Terkait perlindungan WNI yang bekerja di luar negeri, Dadek berharap agar mereka berangkat secara legal dan bekerja dengan baik. Pemerintah daerah juga meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia di Malaysia, khususnya konsulat, untuk membantu WNI yang sudah lama di sana agar memperoleh izin kerja legal.
"Sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih baik dan terhindar dari intimidasi, serta dapat mencari nafkah dengan sebaik-baiknya dan agar kondisi mereka dapat dipantau secara berkala," ujarnya.
Dadek mengimbau kepada masyarakat Pidie Jaya yang berencana atau sedang bekerja di luar negeri untuk mengikuti mekanisme yang seharusnya dan menghindari agen-agen yang tidak jelas.
"Terutama bagi perempuan, hindari agen-agen yang tidak jelas karena banyak kejadian mereka menjadi korban perdagangan manusia," tegasnya.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) dan Dinas Ketenagakerjaan (Naker) agar mengetahui apakah agen-agen tersebut memenuhi syarat atau tidak.
"Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti perdagangan manusia," jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2025. Insiden penembakan PMI itu dilakukan oleh otoritas Maritim Malaysia, yaitu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Lima orang jadi korban, di mana satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani, mengungkapkan kronologi kejadiannya berawal pada hari Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 pagi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mengirimkan nota diplomatik meminta agar peristiwa tersebut diselidiki.