Anggota Dewan Pakar Youth Energy & Environment Council (YeC), Tepy Septyana. Foto: Dok Pribadi
Wandi Yusuf • 31 January 2025 19:44
Jakarta: Anggota Dewan Pakar dari Komunitas Dewan Energi Muda Nasional atau Youth Energy & Environment Council (YeC), Tepy Septyana, mengatakan Indonesia rawan krisis pupuk. Musababnya, masih terdapat kesenjangan antara produksi pupuk domestik dan kebutuhan pupuk di Indonesia.
YeC mengkaji, kebutuhan pupuk di Indonesia mencapai sekitar 24 juta ton per tahun. Namun, produksi domestik hanya mampu memenuhi sekitar 14 juta ton per tahun.
“Masih ada gap sekitar 10 juta ton dari total kebutuhan sekitar 24 juta ton. Peningkatan produksi domestik dan program subsidi oleh pemerintah akan membantu menutupi gap tersebut,"" kata Tepy melalui keterangan tertulis, Jumat, 31 Januari 2025.
Apalagi terdapat dua program utama Presiden Prabowo Subianto yang berhubungan langsung dengan peningkatan produksi pertanian nasional. Keduanya adalah Food Estate dan Makan Bergizi Gratis.
Kebutuhan produksi pertanian diperkirakan akan bertambah signifikan. Tentunya, lanjut dia, akan menyasar kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Baca:
DPR dan Dubes Singapura Bahas Energi Baru Terbarukan |