Menko Pangan Targetkan 82 Juta Penerima MBG pada 2025

Menko Pangan Zulkifli Hasan, didampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat meninjau langsung pelaksanaan perdana MBG di SMPN 2 Rogojampi, Banyuwangi. (Dok: Humas Pemkab Banyuwangi)

Menko Pangan Targetkan 82 Juta Penerima MBG pada 2025

Amaluddin • 3 February 2025 16:29

Banyuwangi: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjangkau hingga 82 juta penerima manfaat pada 2025. Target ini akan tercapai jika pemerintah mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp140 triliun.

Hal tersebut disampaikan Zulhas saat meninjau langsung pelaksanaan perdana MBG di SMPN 2 Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 3 Februari 2025). Pada kesempatan tersebut, sebanyak 828 siswa menikmati makan siang bergizi gratis dengan menu dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), berupa ayam asam manis, cap cay, pisang, dan susu.

"Saya lihat Banyuwangi sudah siap melaksanakan program makan siang gratis. Ini program prioritas Presiden untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi yang baik," kata Zulhas, didampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Zulhas menjelaskan pada tahap awal, program MBG akan menyasar 15 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Namun, jika tambahan anggaran disetujui, jumlah penerima manfaat bisa meningkat drastis.

"Kalau nanti September atau Agustus ada tambahan anggaran Rp140 triliun, maka kami akan bisa menjangkau lebih dari 82 juta penerima manfaat," katanya.

Baca: 

Perdana, Presiden Prabowo Mendadak Tinjau Makan Bergizi di Pulo Gadung


Menurutnya, program MBG ini merupakan langkah besar untuk menyiapkan generasi unggul dengan memastikan kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi.

"Ini adalah investasi untuk masa depan. Dengan gizi yang cukup, anak-anak bisa tumbuh lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan ke depan," jelasnya.

Zulhas juga mengakui bahwa masih ada berbagai aspek yang perlu diperbaiki dalam implementasi program ini. Namun, hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi pemerintah untuk menjalankan MBG secara bertahap.

"Tentu program ini akan terus dievaluasi. Mulai dari standarisasi gizi hingga proses penyajiannya agar semuanya berjalan optimal," katanya.

Di Banyuwangi, program MBG dilaksanakan bertahap. Pada pelaksanaan perdana, dapur SPPG di Kecamatan Rogojampi menyediakan 1.005 porsi makanan untuk anak-anak dari jenjang TK hingga SMP di wilayah sekitarnya.

Bupati Ipuk Fiestiandani menegaskan kesiapan Pemkab Banyuwangi dalam mendukung program nasional ini. Sebagai daerah yang kaya akan bahan pangan, Ipuk menyatakan berkomitmen mendukung MBG dengan melibatkan masyarakat setempat.

"Kami akan fasilitasi petani lokal untuk menyediakan beras dan buah-buahan agar program ini lebih berkelanjutan dan harga bahan pangan tetap terjangkau," ujarnya.

Selain itu, Ipuk menambahkan bahwa program MBG dapat dikolaborasikan dengan program pemenuhan gizi lainnya yang telah berjalan di Banyuwangi. Antara lain pemberian makanan bergizi bagi ibu hamil berisiko tinggi untuk mencegah stunting.

"Program ini adalah kelanjutan dari upaya kita memastikan kecukupan gizi anak-anak sejak dalam kandungan hingga masa pertumbuhan," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)