Istimewa
Al Abrar • 8 July 2025 16:42
Kediri: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus digencarkan untuk memperluas akses gizi bagi masyarakat. Program ini menyasar empat kelompok penerima manfaat sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Salah satu kegiatan sosialisasi MBG digelar di Tulungrejo, Pare, Kabupaten Kediri, pada Minggu, 6 Juli 2025. Mengangkat tema "Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia," acara dimulai pukul 08.00 WIB dan dihadiri ratusan peserta.
Sejumlah tokoh hadir dalam sosialisasi ini, di antaranya Anggota Komisi IX DPR RI Heru Tjahjono, Kepala Instalasi Gizi RSUD dr Iskak Tulungagung Ratih Puspitaningtyas, Tenaga Ahli Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Achmad Kudori dan Adib Alfikry, serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri Sigit Sosiawan.
Dalam sambutannya, Heru Tjahjono menegaskan MBG bukan sekadar program penurunan stunting, tetapi strategi besar dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Program MBG tidak hanya fokus pada penurunan angka stunting, tetapi juga berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan, khususnya di wilayah Kabupaten Kediri,” ujar Heru.
Ia juga menekankan pentingnya kecukupan gizi seimbang untuk menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Heru menilai, program MBG melalui pendirian dapur komunitas atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka peluang usaha baru bagi warga.
Senada dengan itu, Tenaga Ahli Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, Achmad Kudori, menilai program MBG memiliki peran strategis dalam menyukseskan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Program MBG tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi anak-anak, tapi juga berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat. Dapur komunitas yang dibentuk membuka lapangan kerja dan memberdayakan warga sekitar,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan BGN dan meminta bayaran dalam proses pendaftaran SPPG.
“Semua proses pendaftaran sebagai mitra SPPG tidak dipungut biaya,” tegas Achmad.
Adib Alfikry dari BGN turut menjelaskan secara rinci mekanisme kemitraan Program MBG. Menurutnya, tahapan dimulai dari pendaftaran, verifikasi, hingga pelaksanaan operasional di lapangan, dengan prinsip transparansi dan kemudahan akses bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Instalasi Gizi RSUD dr Iskak Tulungagung, Ratih Puspitaningtyas, menekankan pentingnya nutrisi dalam setiap porsi makanan yang disajikan dalam program MBG.
“Kombinasi yang seimbang antara karbohidrat, protein, sayur, buah, dan lemak sehat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak secara optimal,” ujar Ratih.
Ratih juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara MBG dan para ahli gizi agar menu yang disajikan tepat sasaran dan bernutrisi. Ia berharap program ini dapat menjadi solusi nyata dalam menekan angka stunting dan mendukung tumbuh kembang anak yang lebih sehat dan cerdas.