Pasukan Garda Nasional Amerika Serikat. Foto: The New York Times
Muhammad Reyhansyah • 15 August 2025 19:05
Washington: Seluruh 800 personel Garda Nasional yang diperintahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membantu aparat penegak hukum di ibu kota Washington DC telah sepenuhnya dimobilisasi, kata Pentagon pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Trump memerintahkan pengerahan ini sebagai bagian dari apa yang ia sebut sebagai penindakan terhadap kejahatan di Washington, meskipun data menunjukkan tingkat kejahatan kekerasan justru menurun. Langkah tersebut mengikuti kebijakan serupa pada Juni lalu saat Garda Nasional dikerahkan ke Los Angeles di tengah aksi protes.
“Per hari ini, seluruh 800 prajurit Garda Nasional Angkatan Darat dan Angkatan Udara telah dimobilisasi sebagai bagian dari Joint Task Force DC, dan mereka kini berada di ibu kota,” ujar Juru Bicara Pentagon Kingsley Wilson kepada wartawan dan dikutip Channel News Asia, Jumat, 15 Agustus 2025.
Wilson menjelaskan pasukan tersebut akan membantu Kepolisian Metropolitan DC dan mitra penegak hukum federal dalam mengamankan monumen, melakukan patroli keamanan komunitas, melindungi fasilitas serta petugas federal, dan menjaga pos pengaturan lalu lintas.
“Mereka akan tetap berada di sini sampai hukum dan ketertiban dipulihkan di Distrik, sebagaimana ditentukan oleh presiden,” kata Wilson.
Angkatan Darat AS menambahkan bahwa misi awal Garda Nasional adalah menghadirkan kehadiran yang terlihat di area publik sebagai bentuk pencegahan kejahatan. Mereka tidak akan melakukan penangkapan atau penggeledahan, tetapi memiliki kewenangan menahan sementara individu untuk mencegah bahaya yang mengancam. Pasukan dibekali perlengkapan pelindung, sementara senjata akan tetap disimpan di gudang dan hanya digunakan jika diperlukan.
Trump mengumumkan pengerahan ini pada Senin lalu bersamaan dengan pengambilalihan kendali kepolisian kota oleh pemerintah federal, dengan janji “mengambil kembali ibu kota kita.” Washington DC, yang didominasi partai Demokrat, kerap menjadi sasaran kritik politisi Republik yang menuding kota tersebut dipenuhi kejahatan, tunawisma, dan salah urus keuangan.
Namun, data Kepolisian Washington menunjukkan penurunan signifikan dalam kejahatan kekerasan antara 2023 dan 2024, meski angka itu turun dari lonjakan pascapandemi. Pengerahan pasukan di Washington ini mengikuti langkah Trump sebelumnya yang mengirim Garda Nasional dan Marinir untuk meredam kerusuhan di Los Angeles akibat razia penegakan hukum imigrasi.
Langkah tersebut menandai pertama kalinya sejak 1965 seorang presiden AS mengerahkan Garda Nasional bertentangan dengan keinginan gubernur negara bagian. Sebagian besar pasukan Garda Nasional berada di bawah komando gubernur dan harus ‘difederalisasi’ agar berada di bawah kendali presiden. Namun di Washington DC, pasukan ini memang langsung berada di bawah komando presiden.