Ilustrasi: Medcom.id
Fajar Nugraha • 11 February 2025 08:16
Pyongyang: Pemerintah Korea utara (Korut) telah meminta penyelidikan atas dugaan intrusi pesawat nirawak ke Pyongyang oleh Seoul, Yonhap News melaporkan pada Senin.
“Korut telah meminta Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk menyelidiki dugaan infiltrasi pesawat nirawak Korea Selatan tahun lalu,” pernyataan pihak Korut, dikutip dari Yonhap.
“Korea Utara mengklaim Oktober lalu bahwa militer Korea Selatan menerbangkan pesawat nirawak di atas Pyongyang, dan merilis gambar satu kendaraan udara nirawak yang ditembak jatuh,” imbuh mereka, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa 11 Februari 2025.
Pada sidang parlemen di Seoul, militer Korea Selatan bulan lalu menentang setiap langkah untuk menyelidiki dugaan serangan pesawat nirawak ke ibu kota Korea Utara.
Pyongyang telah memperingatkan konsekuensi jika serangan seperti itu terus berlanjut. Sebagai balasannya, Seoul tetap bersikap ambigu atas klaim yang dibuat oleh Pyongyang.
Dugaan serangan pesawat nirawak di atas Pyongyang terjadi beberapa minggu sebelum Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer yang berlaku singkat pada Desember lalu. Sejak itu, ia telah dimakzulkan dan ditangkap.
Di bawah pemerintahan Yoon, hubungan antar-Korea mencapai titik terendah dengan hampir semua perjanjian bilateral dihapuskan.
Yoon sedang diselidiki secara pidana atas penyalahgunaan kekuasaan dan memimpin pemberontakan, dan Mahkamah Konstitusi telah mengadakan sidang sebagai bagian dari persidangannya.
Beberapa pejabat senior dari pemerintahannya, termasuk mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Park An-su, dan Letnan Jenderal Kwak Jong-keun, kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat, telah ditangkap dan didakwa atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan sehubungan dengan penyelidikan darurat militer.