Jet tempur militer Amerika Serikat. Foto: USAF
Fajar Nugraha • 18 April 2025 10:06
Ras Isa: Serangan udara oleh Amerika Serikat (AS) di pelabuhan minyak Ras Isa di Yaman. Dilaporkan serangan itu menewaskan sedikitnya 38 orang dalam salah satu insiden paling mematikan di negara itu oleh pasukan AS.
TV Al Masirah mengatakan, serangan pada Kamis juga melukai 102 orang, mengutip Kantor Kesehatan Hodeidah negara itu.
Militer AS mengatakan serangan sedang dilakukan untuk memutus sumber bahan bakar bagi pejuang Houthi.
"Tujuan dari serangan ini adalah untuk melemahkan sumber kekuatan ekonomi Houthi, yang terus mengeksploitasi dan membawa penderitaan besar bagi rekan senegaranya," kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah posting di media sosial, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat 18 April 2025.
Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang jumlah korban tewas yang diberikan oleh Houthi.
Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan sejak AS melancarkan serangan udara terhadap Houthi dalam operasi militer terbesarnya di Timur Tengah sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari.
“Pada Maret, serangan AS selama dua hari menewaskan lebih dari 50 orang,” kata pejabat Houthi.
Ras Isa menjadi tuan rumah jaringan pipa minyak dan pelabuhan yang merupakan "infrastruktur penting dan tak tergantikan" di Yaman, menurut Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan sekitar 70 persen impor Yaman dan 80 persen bantuan kemanusiaannya melewati pelabuhan Ras Isa, Hodeidah, dan as-Salif.
Washington telah memperingatkan Houthi bahwa serangan akan terus berlanjut hingga gerakan bersenjata itu menghentikan serangan terhadap pengiriman di Laut Merah.
Sejak November 2023, Houthi dilaporkan telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal yang mereka katakan terkait dengan Israel, sebuah kampanye yang mereka katakan sebagai tanggapan terhadap perang Israel di Gaza.