Masjid Menara Kudus Cerminan Toleransi

?Masjid dan menara Kudus peninggalan Sunan Kudus. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani.

Masjid Menara Kudus Cerminan Toleransi

Rhobi Shani • 4 March 2025 13:39

Kudus: Masjid Al-Aqsha Menara Kudus menjadi peninggalan Sunan Kudus yang saat ini masih terus dirawat. Masjid tersebut kental kaitannya dengan toleransi antara agama Hindu dan Islam. 

Sunan Kudus atau Raden Ja'far Shodiq terkenal sebagai sosok Walisongo yang menghargai perbedaan pandangan umat Hindu era itu. Bahkan, toleransi dilakukan sebagai jalan dakwah menjadikan Kudus sebagai pusat penyebab Islam di Jawa masa itu.

Bangunan-bangunan di sekitarnya turut menyerupai corak Hindu. Kesamaan bentuk arsitektur yang menjadi tren serupa di wilayah pesisir Utara Jawa kala itu. Termasuk bangunan keraton, masjid hingga makam.

Sejak Sunan Kudus mendirikan masjid dan menara pada era tahun 1549, Menara Kudus memang dijadikan sebagai pendamping masjid yang berfungsi sebgai tempat mengumandangkannya adzan.

Humas Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Denny Nur Hakim menjelaskan bahwa bangunan ini didirikan oleh Sunan Kudus sebagai pusat penyebaran Islam di Kota Kudus dan sekitarnya.

Bentuk-bentuk bangunan yang menyerupai kebudayaan Hindu itu masih dirawat hingga sekarang, hanya dihiasi dengan pemugaran dan akulturasi Islam-Hindu pada bangunan-bangunan lama.

"Dari dulu sudah menjadi pusat peradaban, bagaimana Sunan Kudus menjaga kebudayaan dan toleransi dengan umat Hindu saat itu," ujar Denny, Selasa, 4 Maret 2025 

Pada area tempat wudlu misalnya, lanjut Denny, bentuknya yang persegi panjang terdapat motif-motif dalam pancuran yang menyerupai arca. Hanya saja, menurutnya keberadaan motif tersebut tidak menjadi masalah lantaran tidak menyerupai makhluk hidup.

Memasuki area masjid, masyarakat akan disuguhi bangunan berupa gapura yang menyerupai akses masuk ke area pura. 

Penggunaan simbol-simbol Hindu sebagai elemen menghiasi bangunan. Arsip Cerita Kudus Tuwa menyebut penggunaan corak itu menunjukkan representasi tempat suci yang terinspirasi dari naskah-naskah Hindu pada zaman Majapahit atau sebelumnya. Selain itu, pengaruh budaya Tionghoa juga menyelimuti arsitektur bangunan menara.

Bangunan menara setinggi 18 meter itu dulunya juga digunakan oleh Sunan Kudus sebagai pusat informasi dan syiar agama Islam. Hal ini terbukti dengan adanya tradisi Dandangan dan tabuh beduk pertanda datangnya Ramadan.

Lebih lanjut, pihaknya masih menyimpan salah satu bukti otentik sejarah yang ditinggalkan Sunan Kudus berupa batu prasasti.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)