Operasi modifikasi cuaca. (Dok BNPB)
Lukman Diah Sari • 15 September 2025 13:30
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, sampai Jawa Barat. Langkah OMC dilakukan berkaca dari banjir di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat cuaca ekstrem beberapa waktu lalu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG, curah hujan tinggi akibat gelombang Rossby dan Kevin sudah tidak di area Bali, namun bergeser ke arah barat yaitu sekitar wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Saat ini sedang berkoordinasi dengan para kepala daerah di wilayah tersebut untuk langkah kesiapsiagaan dan antisipasi dengan operasi modifikasi cuaca," ujar Kepala BNPB Suharyanto, dalam rilis resmi, Senin, 15 September 2025.
Sebelumnya, bencana banjir bandang yang terjadi di Bali dan NTT dipicu oleh cuaca ekstrem akibat pengaruh dari adanya aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang melintas di barat wilayah Indonesia. Kini, menurut BNPB, fenomena atmosfer yang membawa potensi cuaca ekstrem telah bergeser mendekati wilayah Jawa Timur sampai Jawa Barat.
"Operasi modifikasi cuaca dilakukan dengan menebarkan bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) maupun Kalsium Oksida (CaO)," jelas dia.
Operasi modifikasi cuaca ini bertujuan untuk meredistribusi curah hujan, agar hujan lebat tidak turun di wilayah padat penduduk, namun turun di wilayah perairan. Dengan OMC diharapkan banjir besar seperti di NTT dan Bali akibat cuaca ekstrem tidak terjadi di wilayah lainnya.
OMC Jawa Timur dan Jawa Barat
Operasi modifikasi cuaca di Jawa Timur dengan mengerahkan satu unit pesawat Cessna Caravan PK-DPI. Operasi ini telah dilaksanakan sejak Sabtu, 13 September 2025 hingga Selasa, 16 September 2025. Namun tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan dengan melihat hasil evaluasi, analisa lanjutan dan monitoring kondisi di lapangan.
Pelaksanaan OMC dioperasikan dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda. Area penyemaian mencakup wilayah langit Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Tuban, serta wilayah perairan selatan dan timur Kabupaten Banyuwangi.
"Total bahan semai yang digunakan sebanyak 800 kilogram NaCl dan 1.600 kilogram CaO," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Sementara itu, operasi modifikasi cuaca di Jawa Barat dipusatkan dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Dalam operasi kali ini, BNPB mengerahkan satu unit pesawat Cessna Caravan dengan kode registrasi PK-YNA.
Pelaksanaan OMC Jawa Barat dimulai pada Minggu, 14 September 2025 dengan dua sorti penerbangan. Sebanyak 800kg NaCl dan 800kg CaO disemai di atas langit Kabupaten Pandeglang, Banten, dan Bogor.
"Berdasarkan perbandingan data curah hujan spasial yang tercatat dalam Pantauan Radar BMKG hingga pukul 19.00 WIB terhadap model prediksi kejadian hujan, intervensi OMC Provinsi Jawa Barat yang dilakukan hari Minggu tersebut terindikasi mampu mengurangi curah hujan wilayah Jabodetabek sebesar 31 persen," jelas dia.