Ilustrasi freepik
Putri Purnama Sari • 22 July 2025 09:36
Jakarta: Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional sebagai momentum untuk mengingatkan pentingnya pemenuhan hak-hak anak, termasuk hak untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan penuh cinta.
Namun, tanpa disadari, banyak anak justru menghadapi tekanan mental dari lingkungan terdekatnya, terutama melalui kebiasaan membandingkan mereka dengan anak lain.
Fenomena ini sering terjadi di rumah, sekolah, bahkan di ruang-ruang digital. Dengan dalih “memotivasi,” orang tua atau guru kerap membandingkan prestasi anak dengan saudara, teman, atau anak tetangga.
Psikolog Klinis Forensik lulusan Universitas Indonesia A Kasandra Putranto, menjelaskan bahwa kebiasaan membandingkan anak seperti ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
"Meskipun niatnya untuk mendorong anak untuk 'menjadi lebih baik'. Namun, secara psikologis, hal ini bisa menimbulkan berbagai dampak seperti rendahnya harga diri, kecemasan, rasa tidak berharga, hingga depresi," kata Kasandra saat dihubungi, Senin, 21 Juli 2025.
Baca juga: 5 Peran Penting Orang Tua dalam Memenuhi Hak Anak |