Pemerintah Gandeng Exxonmobil Kembangkan Sektor Petrokimia dan Teknologi CCS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian

Pemerintah Gandeng Exxonmobil Kembangkan Sektor Petrokimia dan Teknologi CCS

Annisa Ayu Artanti • 23 January 2025 13:00

Jakarta: Pemerintah sepakat bekerja sama dengan ExxonMobil untuk mengembangkan sektor petrokimia dan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).

Teknologi CCS menjadi salah satu teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 ke atmosfer.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi dan ExxonMobil Chemical International Major Growth Ventures (ExxonMobil) yang diwakili oleh Vice President ExxonMobil Chemical International Major Growth Venture Zoe Barinaga.

"Ini adalah signing daripada MOU, dimana MOU ini salah satu proyeknya adalah Carbon Capture and Storage, dan juga terkait dengan industri di petrochemicalsPlastic dan synthetic fiber, ya seperti itu, terutama plastik,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Januari 2024.

Nota Kesepahaman tersebut menandai komitmen bersama untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, serta dinilai akan dapat membuka peluang besar bagi pengembangan sektor petrokimia di Indonesia.

 
Baca juga: 

Kemenperin: Investasi Pabrik AirTag Apple Tak Sampai USD1 Miliar


Ilustrasi industri petrokimia - - Foto: Dokumen Pupuk Kaltim.

Investasi USD10 miliar

 

Selain itu, MoU tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi potensi investasi ExxonMobil dalam pembangunan kompleks petrokimia kelas dunia di Indonesia, dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai USD10 miliar.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan proyek tersebut turut mendukung kebijakan hilirisasi dari Presiden Prabowo Subianto, membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan selama masa konstruksi, serta menjadi wujud komitmen pembangunan berkelanjutan karena pembangunan CCS tersebut diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 hingga sebesar 90 persen.

Selain itu, proyek tersebut juga diharapkan dapat menjadi proyek CCS yang dapat beroperasi pertama kali.
 
"ExxonMobil telah berada di sini selama bertahun-tahun, jadi saya pikir Indonesia bukan sebuah kawasan yang tidak dikenali oleh mereka. Mereka memiliki pengalaman dan operasi yang berhasil di bidang minyak dan gas. Saya ingin mengucapkan terima kasih dan mengucapkan selamat, dan semoga proyek ini bisa dikembangkan dengan cepat,” ucap Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)