12 April 2023 18:45
Partai Golkar memberikan perhatian khusus kepada generasi muda untuk melek politik. Berbagai inovasi dan formula dilakukan untuk semakin dekat dengan generasi muda khususnya generasi milenial.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono mengatakan data survei yang menunjukkan hanya 32,67% anak muda yang percaya parpol harus menjadi perhatian karena kondisi tersebut merupakan akibat dari perkembangan zaman dan teknologi.
"Survei ini menjadi sebuah perhatian bagi kami, untuk juga terus memperbaharui diri agar bisa menciptakan konsep baru dalam berdemokrasi,” ujar Dave Laksono, Rabu (12/4/2023)
Saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Dave menekankan partai politik dituntut untuk selalu berbenah dalam mendapatkan kepercayaan publik dari berbagai kalangan. Perubahan dan dinamika politik yang selalu berubah tidak bisa lepas dari perhatian publik sehingga partai politik tidak bisa hanya menyasar golongan tertentu saja.
“Pastinya kami selalu berinovasi untuk selalu dekat dengan publik apalagi generasi milenial. Apalagi Ketua Umum kami selalu mendorong digitalisasi kehidupan masyarakat, termasuk perkembangan ekonomi” ujar Dave.
Sedangkan menurut anggota Fraksi PKB, Luqman Hakim setiap partai politik pasti memiliki strategi dalam upaya mendapatkan kepercayaan publik juga generasi milenial. Adanya generasi muda yang belum menaruh kepercayaan terhadap partai politik merupakan gejala biasa dalam proses berdemokrasi. Hal ini tidak hanya harus menjadi perhatian partai politik tapi juga pemerintah.
“Gejala apolitis di kalangan generasi muda harus direspons serius oleh pemerintah, terutama kementerian yang membidangi urusan pendidikan,” ucap Luqman Hakim.
Pendidikan politik, sambungnya, bisa diberikan di lingkungan pendidikan sehingga tidak terkesan tabu. Dukungan APBN yang sangat besar seharusnya dapat memberikan pendidikan politik yang baik kepada publik terutama generasi milenial.
“Setiap tahunnya dukungan APBN untuk sektor pendidikan ternyata tidak diikuti dengan perbaikan mendasar menyangkut substansi pendidikan, yakni pendidikan kewarganegaraan,” cetusnya.