Ilustrasi. FOTO: Medcom
Angga Bratadharma • 1 August 2023 10:04
Jakarta: Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia atau Maybank Indonesia Syariah mencatat total pembiayaan tumbuh 1,8 persen menjadi Rp26,51 triliun di semester I-2023. Adapun pertumbuhan yang terjadi itu utamanya pada segmen pembiayaan SME dan ritel.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menjelaskan aset UUS meningkat 5,2 persen menjadi Rp43,29 triliun sehingga berkontribusi kepada total aset bank (bank saja) sebesar 28,2 persen yang merupakan porsi aset syariah tertinggi di Indonesia dibandingkan dengan tingkat rata-rata perbankan nasional yang mencapai sekitar tujuh persen.
"Bank senantiasa menerapkan strategi 'Shariah First' dan Leverage Model untuk memperluas jangkauan solusi Syariah. Strategi ini telah memberikan kontribusi yang signifikan pada bisnis UUS," klaim Taswin, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus 2023.
Sedangkan total simpanan nasabah UUS tumbuh 14,1 persen menjadi Rp36,03 triliun dari Rp31,58 triliun tahun lalu. Peningkatan juga terjadi pada CASA yang tumbuh 31,0 persen menjadi Rp15,60 triliun dari Rp11,91 triliun dengan persentase yang lebih tinggi pada giro sebesar 59,4 persen dan tabungan sebesar 13,3 persen.
"Deposito berjangka tumbuh 3,8 persen, didorong oleh dengan upaya inisiatif nasabah untuk meningkatkan nilai dananya melalui produk simpanan dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Rasio CASA UUS meningkat 43,3 persen dibandingkan dengan 37,7 persen pada semester pertama 2022," ucapnya.
Kemudian, pendapatan imbal hasil setelah distribusi bagi hasil (Net Finance Income) UUS meningkat 7,5 persen dan pendapatan fee-based tumbuh sebesar 16,3 persen. Pendapatan operasional sebelum provisi tercatat membaik sebesar 5,2 persen menjadi Rp402 miliar dari Rp382 miliar tahun lalu.
Lalu, pencadangan provisi menurun seiring dengan langkah proaktif UUS dalam mengelola pencadangan selama beberapa tahun ke belakang yang berkontribusi kepada peningkatan PBT. Pada semester pertama 2023, UUS Maybank Indonesia mencatatkan peningkatan PBT yang signifikan sebesar 179,0 persen menjadi Rp346 miliar dari Rp124 miliar.
"Rasio Non Performing Financing (NPF) tercatat membaik menjadi 2,6 persen (gross) dan 2,0 persen (net) pada Juni 2023 dari 2,9 persen (gross) dan 2,3 persen (net) pada Juni 2022," pungkasnya.