Penanganan Stunting Diyakini Efektif dengan Gotong Royong

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo/Istimewa

Penanganan Stunting Diyakini Efektif dengan Gotong Royong

Atalya Puspa • 30 August 2023 11:20

Jakarta: Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menilai gotong-royong efektif untuk mengurangi angka stunting. Gotong royong dapat mendorong pencapaian target penurunan stunting.

Stunting sekarang menjadi gerakan gotong-royong. Ini luar biasa. Di daerah-daerah tertentu, yang mungkin belum tersentuh program, terjadi penurunan stunting karena gotong-royongnya,” kata Hasto di Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.

Menurut dia, ada beberapa program gotong-royong stunting yang dapat membantu penurunan. Di antaranya ialah Bapak Asuh Anak Stunting. Program ini kemudian diserbu oleh para pengusaha karena mendapat atensi langsung dari Presiden Joko Widodo.

Adapun, hingga kini pemerintah telah mengalokasikan sebanyak Rp30 triliun untuk penanganan stunting. Di mana Rp21,2 triliun dialokasikan untuk membeli makanan, Rp6,9 triliun untuk BPJS Kesehatan dan Rp2,6 triliun terbagi di kementerian lembaga.

Ia mengakui, anggaran stunting perlu dikawal lebih ketat agar dapat tepat sasaran. Pasalnya, Hasto menemukan beberapa kali di lapangan, dana program keluarga harapan (PKH) yang digelontorkan kepada masyarakat langsung, justru tidak digunakan untuk membeli pangan bergizi. Melainkan untuk kebutuhan sekunder lainnya.

“Saya pernah menemui di lapangan, ini kok stunting masih ada padahal masyarakat sudah dapat PKH. Uangnya ke mana? Lalu ada yang bilang kalau dia pakai uang itu untuk kredit motor. Ada juga yang untuk membeli rokok. Sebulan bisa Rp600 ribu untuk rokok,” ucap dia.

Hasto meminta gotong-royong di lintas sektor hingga masyarakat untuk mengawal program stunting agar terimplementasikan dengan baik di lapangan. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh mengatakan eksekusi program, khususnya terkait dana bantuan, menjadi tantangan tersendiri.

“Dari Rp20 triliun yang diberikan, enggak semuanya dibelikan makanan. Orang kita itu memang luar biasa menarik sekali. Gak gampang, karena akalnya banyak. Sudah pasti itu, karenanya tidak ada yang sempurna,” ucap Ateh.

Namun, ia menegaskan agar BKKBN menggerakkan segala kapasitas dan sumber daya yang tersedia agar program penurunan stunting dapat berjalan maksimal. Menurut dia, strategi gotong-royong memang cara yang paling efektif.

“Kita bisa dorong TNI, swasta, perusahaan untuk sama-sama bergerak di penuruan stunting. Kalau memang 100 persen anggaran itu tidak digunakan sesuai peruntukan, setidaknya kita mencapai angka 70 persen,” ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)