Ratusan Warga Filipina Mengungsi di Tengah Terjangan Topan Super Saola

Dampak banjir akibat terjangan Topan Saola di Filipina pada 2012. (AP/Pat Roque)

Ratusan Warga Filipina Mengungsi di Tengah Terjangan Topan Super Saola

Willy Haryono • 27 August 2023 17:17

Manila: Banjir yang disebabkan oleh Topan Super Saola mendorong lebih dari seribu orang untuk meninggalkan rumah mereka di sejumlah desa di Filipina utara, demikian disampaikan oleh petugas penyelamat pada Minggu, 27 Agustus 2023.

Topan Super Saola melintasi bagian timur laut dari pulau utama Luzon pada Sabtu malam, kemudian melanjutkan perjalanan ke selatan di lepas pantai Pasifik dengan membawa angin kencang hingga mencapai 185 kilometer per jam, sesuai laporan dari biro cuaca Filipina.

Dilansir dari The Straits Times, hingga saat ini, belum ada korban jiwa yang dilaporkan akibat dampak Topan Super Saola, dan kerusakan signifikan juga belum terjadi.

Warga yang tinggal di daerah pesisir yang rentan terhadap angin kencang dan gelombang besar telah dievakuasi ke wilayah yang lebih tinggi di pesisir Pasifik, termasuk di provinsi Isabela. Evakuasi serupa juga dilakukan di ujung utara provinsi Cagayan di bagian utara dan provinsi Ilocos Sur di pantai barat laut Luzon.

"Kota-kota pesisir ini tidak memiliki perlindungan karena mereka langsung menghadap ke Laut Pasifik," ujar Constante Foronda, seorang pejabat penyelamat dari Isabela, seraya melaporkan bahwa jumlah pengungsi di wilayah tersebut mencapai 372 orang.

Meskipun hujan terus turun, angin tidak terlalu kencang, tambahnya. "Kami cukup beruntung."

Jejak Kehancuran

Filipina secara rata-rata mengalami sekitar 20 topan besar setiap tahunnya, yang sering kali menimbulkan korban jiwa dan merusak wilayah-wilayah yang terkena dampaknya, yang pada umumnya berada dalam kondisi kemiskinan.

Di provinsi tetangga, Cagayan, petugas penyelamat bernama Ruelie Rapsing mengatakan bahwa 388 orang telah dievakuasi dari banjir yang melanda beberapa kota pesisir di ujung timur laut Luzon pada malam sebelumnya. Selain itu, pemadaman listrik meluas juga terjadi di provinsi tersebut yang memiliki populasi sekitar 1,2 juta orang.

Kantor berita pemerintah provinsi membagikan foto-foto melalui Facebook yang menunjukkan banjir setinggi lutut orang dewasa yang merendam rumah-rumah di kotamadya Aparri.

Pada bulan Juli lalu, angin kencang dan hujan deras menyapu Filipina utara karena Topan Doksuri, yang juga menyebabkan banjir sungai dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan pasokan listrik. Topan Doksuri kemudian mendarat di Tiongkok dan meninggalkan sejumlah kerusakan di sana.

Diperkirakan bahwa Saola akan berbelok ke arah utara pada hari Senin dan kemungkinan mendarat di Taiwan selatan pada Rabu malam atau Kamis pagi, menurut laporan dari biro cuaca Filipina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)