Balon yang digunakan oleh Tiongkok diduga untuk mata-mata.
Medcom • 30 June 2023 18:08
Washington: Balon mata-mata Tiongkok yang ditembak jatuh oleh jet tempur Amerika Serikat (AS) pada Februari lalu dipastikan tidak mengumpulkan data intelijen saat terbang melintasi negara tersebut. Hal itu dikonfirmasi oleh juru bicara Pentagon Pat Ryder pada Kamis, 30 Juni kemarin.
"Sudah menjadi penilaian kami bahwa (balon mata-mata Tiongkok) tidak mengumpulkan (data intelijen) saat transit atau terbang di atas AS," kata Ryder, dikutip dari Malay Mail, Jumat, 30 Juni 2023.
Meski demikian, Ryder mengatakan bahwa AS akan mengambil langkah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pengumpulan data oleh balon tersebut.
"Tentu saja upaya yang kami lakukan berkontribusi untuk itu,“ lanjutnya.
Balon besar dengan muatan elektronik disebut terbang di atas Amerika Serikat dari Alaska ke South Carolina sejak akhir Januari hingga awal Februari tahun ini. Balon itu pun melintasi instalasi militer yang sensitif dan memicu kekhawatiran bahwa Tiongkok sedang meraup intelijen penting.
Balon putih tersebut kemudian ditembak jatuh pada 4 Februari di sekitar pantai South Carolina dan ditemukan di Samudra Atlantik oleh militer AS. Sejak saat itu, militer AS pun langsung menyelidiki isi balon tersebut.
Insiden itu pun memicu ketegangan baru antara hubungan Tiongkok dan AS. Hal ini ditandai dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan perjalanan yang telah lama direncanakan ke Tiongkok pada bulan Februari.
Padahal, perjalanan itu awalnya direncanakan untuk meningkatkan hubungan bilateral antara AS dan Tiongkok.
Di sisi lain, Tiongkok telah membantah bahwa balon itu diterbangkan untuk mengumpulkan data intelijen. Pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa balon tersebut tersesat saat memasuki wilayah udara AS.
Sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan bahwa balon tersebut memiliki beberapa antena yang bisa saja mampu mengumpulkan dan menemukan adanya komunikasi secara geografis.
"Itu dilengkapi dengan panel surya yang cukup besar untuk menghasilkan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa sensor pengumpulan intelijen aktif," pungkas pejabat itu. (Arfinna Erliencani)