Putin Tegaskan Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir, Meskipun Mampu

Presiden Rusia Vladimir Putin

Putin Tegaskan Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir, Meskipun Mampu

Fajar Nugraha • 17 June 2023 14:46

Moskow: Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia “secara teoritis” dapat menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap integritas atau keberadaan wilayahnya. Tetapi Putin menegaskan hal itu tidak perlu dilakukan.

 

Berbicara pada sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Putin membahas mengenai senjata nuklir yang ditakutkan oleh pihak Barat.

 

"Senjata nuklir telah dibuat untuk memastikan keamanan kami dalam arti luas dan keberadaan negara Rusia. Tapi kami tidak perlu (untuk menggunakannya)," kata Putin, seperti dikutip The Straits Times, Sabtu 17 Juni 2023.

 

Dia juga menegaskan bahwa Rusia telah mengirimkan senjata nuklir ke sekutunya Belarusia, yang berbatasan dengan Ukraina.

 

"Hulu ledak nuklir pertama dikirim ke wilayah Belarus. Ini adalah bagian pertama," ujar Putin dalam forum tersebut.

 

Pemimpin Rusia telah mengumumkan rencana untuk mengirim senjata nuklir taktis –,kurang kuat dari yang strategis,– pada bulan Maret.

 

"Pada akhir musim panas, akhir tahun, kami akan menyelesaikan proses pengiriman senjata nuklir taktis ke Belarusia,” imbuh Putin.

 

Senjata nuklir taktis adalah senjata medan perang yang, meski menghancurkan, memiliki hasil yang lebih kecil daripada senjata strategis jarak jauh.

 

Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko telah mengizinkan wilayahnya –,yang berbatasan dengan Ukraina serta Uni Eropa dan anggota NATO, Polandia dan Lituania,– untuk dijadikan landasan peluncuran bagi serangan Rusia ke Ukraina.

 

Pengumuman Putin telah memicu kekhawatiran akan konflik nuklir. Namun para ahli dan pemerintah mengatakan hal itu tidak mungkin mengubah jalannya konflik.

 

Putin mengatakan, senjata itu dimaksudkan sebagai pencegahan bagi "mereka yang berpikir untuk menimbulkan kekalahan strategis di Rusia".

 

Presiden Rusia itu juga memuji kesehatan keuangan publik negaranya dan mengatakan pengeluaran pertahanan tambahan diperlukan untuk meningkatkan keamanan nasional karena Moskow melakukan apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

 

Putin mengatakan keuangan publik pada umumnya seimbang, menempatkan defisit anggaran USD42 miliar sepanjang tahun ini sebagian besar karena penundaan beberapa pengeluaran yang direncanakan.

 

Analis dan data, bagaimanapun, menunjukkan bahwa pendapatan energi yang merosot dan pengeluaran militer yang melonjak telah memainkan peran kunci.

 

“Secara alami, diperlukan dana tambahan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan, untuk membeli senjata,” kata Putin.

 

“Kami terpaksa melakukan ini untuk melindungi kedaulatan negara kami. Saya harus mengatakan bahwa secara keseluruhan ini membenarkan dirinya sendiri dari sudut pandang ekonomi,” pungkas Putin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)