Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar. (AP/Richard Drew)
Willy Haryono • 30 September 2023 09:45
Washington: Ketegangan antara India dan Kanada terkait pembunuhan aktivis Sikh berlanjut. Kali ini, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengkritik Kanada atas kehadiran "iklim kekerasan" dan "suasana intimidasi" terhadap jajaran diplomat India di negara tersebut.
"Karena ada kebebasan berpendapat, memberikan ancaman dan mengintimidasi diplomat menurut saya merupakan hal yang tidak dapat diterima," kata Jaishankar kepada awam media saat berada di Washington.
Hubungan antara India dan Kanada menegang belakangan ini, yang sebagian besarnya disebabkan kehadiran kelompok separatis Sikh di Kanada yang menyuarkan gerakan Khalistan mereka. Separatis Sikh ingin mendirikan tanah air mereka sendiri bernama Khalistan di Punjab, India.
Mengutip dari laman The Straits Times, Sabtu, 30 September 2023, Kementerian Luar Negeri Kanada belum menanggapi permintaan komentar terkait komentar terbaru Jaishankar.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuduh bahwa agen-agen India mungkin berperan dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh bernama Hardeep Singh Nijjar di bulan Juni. Nijjar, yang juga merupakan seorang warga negara Kanada, telah dilabeli India sebagai "teroris."
New Delhi menampik tuduhan Kanada sebagai hal yang tidak masuk akal. Sementara Amerika Serikat (AS) mendesak India untuk bekerja sama dengan Kanada dalam penyelidikan pembunuhan Nijjar.
Pada tahun 2018, PM Trudeau meyakinkan India bahwa Kanada tidak akan mendukung siapa pun yang mencoba menghidupkan gerakan separatis di India, dan berulang kali mengatakan bahwa ia menghormati hak kebebasan berpendapat dan berkumpulnya pengunjuk rasa untuk berdemonstrasi.