Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 3 October 2023 13:32
Jakarta: Investor global semakin memangkas kepemilikan saham mereka di Tiongkok pada September, memperpanjang aksi jual tanpa henti dan menurunkan posisi rata-rata mereka di negara tersebut ke level terendah sejak 2020.
Dalam riset Morgan Stanley, dilansir The Business Times, Selasa, 3 Oktober 2023, arus keluar bulanan bersih dari manajer aktif jangka panjang di ekuitas Tiongkok dan Hong Kong berjumlah USD3,2 miliar selama bulan tersebut. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penebusan investor dan dana penyeimbangan kembali posisi aktif mereka. Arus keluar tersebut melampaui level USD3 miliar untuk bulan kedua berturut-turut.
Tanda-tanda perekonomian mulai stabil tidak banyak membantu mengangkat sentimen investor karena semakin buruknya sektor properti masih menjadi beban bagi saham-saham Tiongkok. Langkah-langkah dukungan Beijing untuk meremajakan perekonomian dianggap tidak memadai.
Indeks MSCI Tiongkok merosot sehingga penggunaannya pada 2023 menjadi lebih dari 11 persen. Negara ini berada di jalur kerugian selama tiga tahun berturut-turut, yang akan menandai kerugian terburuk dalam dua dekade.