Tradisi selamatan Gong Senen menyambut datangnya tahun baru hijriah. Medcom.id/ Rhobi Shani.
Rhobi Shani • 18 July 2023 18:39
Jepara: Gong sebagai alat musik tradisional Jawa mendapat tersendiri di hati masyarakat. Tak sedikit gamelan pun dikeramatkan. Salah satunya Gong Seneng yang berada di sisi Selatan pendapa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Gong Senen merupakan salah satu benda peninggalan yang telah berusia ratusan tahun. Setiap Senin, gong harus ditabuh. Bila tidak, masyarakat meyakini akan terjadi peteka besar di Bumi Kartini.
Salah satu penabuh Gong Senen, Bambang Panji Kisworo, mengatakan setiap jelang tahun baru Jawa selamatan di Panti Pradonggo Birowo digelar. Itu dimaksudkan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan masyarakat untuk setahun ke depan.
"Pas 1 Syawal juga selamatan. Ya, ini supaya diberi keselamatan," ujar Bambang ditemui di pendapa kabupaten, Selasa, 18 Juli 2023.
Gong Senen merupakan seperangkat alat musik Jawa. Terdiri dari bonang, kenong, kempul, kendang jidur, dan kecret. Namun, secara umum ukuran Senen berbeda dari gamelan pada umumnya.
"Bahannya dari perunggu. Dari dulu sampai sekarang ya, seperti itu bentuknya. Tidak ada yang berani mencuci dan memperbaiki. Yang sudah diganti hanya kendang, tapi hanya kulitnya saja yang diganti," kata Bambang sebelum ritual selamatan dimulai.
Pantauan Medcom.id, ritual dimulai dengan menata gamelan. Kemudian mengeluarkan tabuh gamelan dari dalam kotak berukuran cukup besar. Kempul lalu digantung di tempat yang sudah disiapkan. Sejumlah makanan tradisional ditata sedemikian rupa di antara kenong dan kempul. Kemeyan dan dupa dinyalakan lalu doa dipanjatkan.
"Setelah selamatan terus dimainkan, tapi hanya satu kali putaran saja," kata Bambang yang mulai ikut menabuh Gong Senen sejak lebih dari 50 tahun lalu.