Ilustrasi penyaluran kredit baru. Foto: MI/Ramdani.
Husen Miftahudin • 18 July 2023 15:51
Jakarta: Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru pada Juni 2023 melambat dibanding Mei 2023.
Hasil survei kepada perbankan menunjukkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru Juni 2023 tercatat sebesar 81,7 persen, sedikit lebih rendah dari SBT pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 82,6 persen.
"Faktor utama yang memengaruhi prakiraan perlambatan penyaluran kredit baru pada Juni 2023 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain," ungkap hasil survei yang dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Selasa, 18 Juli 2023.
Perlambatan terjadi di bank umum
Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru pada Juni 2023 diprakirakan terjadi pada Bank Umum. Sementara penyaluran kredit baru oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) diprakirakan meningkat dan oleh Bank Umum Syariah (BUS) diprakirakan tetap tinggi.
"Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Juni 2023 terindikasi tumbuh terbatas pada kredit konsumsi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan sedikit melambat pada kredit konsumsi lainnya," urai BI.
Bank Indonesia meramal, penyaluran kredit baru pada Juli 2023 masih melanjutkan tren perlambatan. Ini terindikasi dari nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru Juli 2023 sebesar 73,4 persen.
Perlambatan penyaluran kredit baru pada Juli 2023 diprakirakan terjadi pada Bank Umum. Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan diprakirakan terjadi pada jenis Kredit Modal Kerja (KMK) dan kredit konsumsi lainnya.
Kebijakan penyaluran kredit lebih ketat
Sementara itu, Bank Indonesia juga menyampaikan kebijakan penyaluran kredit (lending standard) pada Juni 2023 sedikit lebih ketat dibandingkan Mei 2023. Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending standard Juni 2023 yang bernilai positif sebesar 0,6 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali Kredit Investasi yang terindikasi lebih longgar dengan SBT negatif.
"Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Juni 2023 antara lain realisasi kredit dibandingkan dengan target dan risk appetite bank," jelas survei BI.