Pasar Perbankan Syariah Dinilai Makin Kompetitif

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Pasar Perbankan Syariah Dinilai Makin Kompetitif

Insi Nantika Jelita • 9 June 2025 19:46

Jakarta: Akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjadi tonggak penting dalam penguatan sektor perbankan syariah nasional. Pengamat perbankan sekaligus Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, aksi korporasi ini dapat meningkatkan daya saing industri perbankan syariah di Indonesia.

Dengan bergabungnya BVIS ke dalam ekosistem BTN Syariah, pasar syariah dianggap semakin menarik karena bersanding dengan para pemain utama seperti Bank Syariah Indonesia (BSI), CIMB Niaga Syariah, Bank Muamalat, dan bank syariah lainnya.

“Akuisisi ini membuat pasar perbankan syariah semakin menarik dan kompetitif,” ujar Trioksa kepada Media Indonesia, dikutip Senin, 9 Juni 2025.

Menurutnya, keberhasilan konsolidasi ini amat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia, dukungan teknologi, serta komitmen para pemegang saham. Jika mampu memenuhi semua faktor tersebut, maka BTN Syariah yang diperkuat oleh BVIS berpotensi untuk bersaing langsung dengan BSI sebagai pemimpin pasar perbankan syariah nasional.

"Ada peluang besar akuisisi ini bisa bersaing dengan BSI sebagai perbankan syariah yang besar," ucap Trioksa.  

BTN resmi akuisisi BVIS

Adapun langkah akuisisi resmi dimulai dengan penandatanganan Akta Jual Beli dan Pengambilalihan Saham BVIS oleh BTN bersama para pemegang saham BVIS, yakni PT Victoria Investama Tbk dan PT Bank Victoria International Tbk, pada 5 Juni 2025 di Menara BTN 1, Jakarta.

Proses akuisisi ini menjadi bagian dari inisiatif strategis BTN untuk melakukan pemisahan (spin-off) unit usaha syariah BTN menjadi entitas tersendiri, yakni Bank Umum Syariah (BUS), sebagaimana diatur dalam regulasi OJK dan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan spin-off BTN Syariah dijadwalkan berlangsung antara Oktober hingga November 2025. Setelah proses pemisahan rampung, BTN akan menggabungkan BVIS ke dalam BTN Syariah guna membentuk entitas baru yang lebih besar dan kompetitif.

“Target kami adalah menjadikan bank syariah hasil spin-off ini sebagai bank syariah terbesar kedua di Indonesia, dengan operasional yang efisien, inklusif, dan berbasis nilai-nilai syariah,” ungkap Nixon dalam keterangan resmi.

Proses akuisisi ini telah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), serta telah memperoleh persetujuan langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto. BTN menaksir nilai akuisisi mencapai sekitar Rp1,5 triliun atau setara 1,4 hingga 1,5 kali nilai buku BVIS.
 
Baca juga: 

Sah! BTN Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Bakal jadi entitas baru

BUS hasil penggabungan ini nantinya akan memiliki nama baru yang ditentukan oleh Presiden Prabowo berdasarkan usulan dari BTN dan Kementerian BUMN. Nixon menjelaskan, perubahan nama dan struktur akan melalui proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di kedua bank, termasuk perubahan anggaran dasar dan identitas merek.

Dalam hal permodalan, Nixon menekankan bahwa bank syariah baru tersebut akan memenuhi kategori BUKU 2 dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sekitar 18–19 persen, sejalan dengan kondisi BTN saat ini. Hal ini dimaksudkan agar bank hasil spin-off bisa segera melakukan ekspansi bisnis setelah resmi beroperasi.

BTN memilih jalur akuisisi dibanding membentuk bank baru dari awal karena dinilai lebih cepat dan efisien. Ini juga sejalan dengan ketentuan POJK No. 12 Tahun 2023 dan UU No. 4 Tahun 2023 yang mewajibkan unit usaha syariah untuk spin-off apabila asetnya mencapai minimal Rp50 triliun atau 50 persen dari total aset induknya. Pada akhir 2023, aset BTN Syariah telah mencapai Rp54,28 triliun dan diperkirakan meningkat menjadi Rp65–67 triliun pada Oktober 2025, menjadikan spin-off sebagai langkah yang tak terelakkan.

“Dengan hadirnya bank syariah BUKU 2 baru ini, kita berharap akan tercipta ekosistem perbankan syariah yang lebih sehat dan kompetitif. Pasar perbankan syariah sangat besar, tidak mungkin hanya dilayani oleh satu atau dua pemain saja,” tutur Nixon.

Senada dengan itu, Direktur Utama PT Victoria Investama Tbk, Aldo Jusuf Tjahaja, menyampaikan keyakinannya BVIS di bawah naungan BTN akan berkembang menjadi institusi keuangan syariah yang tangguh dan kompetitif. Langkah ini dianggap membuka peluang besar bagi penguatan ekosistem perbankan syariah di Indonesia.

"Kami optimistis BVIS akan menjadi salah satu pemain kunci di sektor ini dan memberi kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional,” tutup Aldo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)