Alat peringatan dini atau Warning Receiver System (WRS). Dokumentasi/ Media Indonesia
Banjarbaru: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memasang alat peringatan dini atau Warning Receiver System (WRS) di 13 kabupaten/kota guna memitigasi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Wilayah Kalsel masuk kategori rawan bencana gempa bumi tektonik dan tsunami karena berbatasan dengan Sulawesi.
"WRS merupakan alat yang memiliki fungsi sebagai peringatan dini ketika ada bencana alam khususnya gempa bumi dan tsunami. Pemprov Kalsel menempatkan WRS di seluruh wilayah kabupaten/kota termasuk provinsi dan Damkar," kata Plh Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kalsel, Iswantoro, Selasa, 14 Januari 2024.
Menurutnya meski tidak memiliki gunung berapi vulkanik namun Kalsel rawan terjadi gempa bumi tektonik. Demikian juga dengan tsunami karena daerah seperti Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu dekat dengan laut Jawa dan Sulawesi.
"Keberadaan alat WRS ini sebagai upaya pemerintah melalui BPBD untuk memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. Kita juga telah memiliki alat peringatan dini EWS untuk antisipasi bencana banjir," jelas Iswantoro.
Senada Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang Dedy Mulyadi mengatakan pentingnya alat ini untuk menambah kekuatan mitigasi bencana, mengingat Kalsel sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik sepanjang 2024.
"Ini adalah bentuk keseriusan Pemprov Kalsel untuk mitigasi bencana. Penanggulangan kebencanaan memerlukan kecepatan di lapangan," jelas Bambang.
Kemarin BPBD Kalsel melakukan pelatihan penggunaan WRS bagi tenaga kebencanaan BPBD Kabupaten/kota di Kalsel. Sepanjang 2024 terjadi 10 kali gempa bumi yang mengguncang tujuh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
Lina Karlina mewakili PT Indo Visual sebagai penyedia alat WRS, menjelaskan, alat tersebut sudah terkoneksi dengan BMKG. Saat adanya potensi gempa dan tsunami alat tersebut dengan segera memberikan sinyal kepada pusdalops untuk diinformasikan ke masyarakat.