Antisipasi Keracunan, BPOM Tasikmalaya Periksa Jajanan Takjil

BPOM di Tasikmalaya bersama Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap 20 sampling makanan takjil atau menu berbuka puasa di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Dokumentasi/ Media Indonesia

Antisipasi Keracunan, BPOM Tasikmalaya Periksa Jajanan Takjil

Media Indonesia • 12 March 2025 20:16

Tasikmalaya: Balai pengawas obat dan makanan (BPOM) di Tasikmalaya  melakukan pengujian dan sampling makanan takjil yang dijual bulan ramadan 1446 Hijriah di Jalan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Pemeriksaan tersebut, tidak menemukan makanan mengandung rhodamin B, boraks dan formalin.

Kepala Balai pengawas obat dan makanan (BPOM) di Tasikmalaya, Iltizam Nasrullah, mengatakan pengujian dan pemeriksaan terhadap pangan takjil di bulan ramadan ini untuk menjamin makanan yang dikonsumsi dalam kondisi aman, sehat dan bermutu. Namun dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap makanan supaya lebih aman dari daya fisik, bahaya kimia dan mikrobiologi.

"Para petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Tasikmalaya selama ini akan terus melakukan pemeriksaan dan menyasar makanan takjil di bulan ramadan yang dijual oleh pedagang di wilayah Kota Tasikmalaya, Ciamis, Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran dan Garut. Akan tetapi, untuk pemeriksaan sendiri hanya mengambil 20 sampling makanan yang dijual," katanya, Rabu, 12 Maret 2025.
 

Baca: Kapolri Silaturahmi dengan Ulama dan Salurkan Bansos Saat Safari Ramadan di Mapolda Jabar
 
Ia mengatakan pemeriksaan makanan jajanan takjil atau menu di bulan ramadan yang dilakukan oleh masyarakat selama ini dijual di beberapa dan selama pengujian di beberapa lokasi masih aman dan tidak ada makanan mengandung rhodamin B, boraks dan formalin. Namun, BPOM di Tasikmalaya tetap berupaya antisipasi terjadinya keracunan makanan.

"Kami meminta agar masyarakat untuk tidak membeli makanan yang kemasannya menggunakan bahan seperti kertas koran, plastik hasil daur ulang. Karena akan ada migrasi senyawa berbahaya dari kemasan tersebut terhadap makanan dan kegiatan ini memang dilakukan tidak hanya di bulan ramadan saja, tapi di pasar tradisional juga dilakukan pemeriksaan," jelasnya.

Sementara Dadang, 56, warga Argasari mengatakan pemeriksaan makanan takjil di bulan ramadan sangat perlu dilakukan untuk mengantisipasi keracunan.

Karena memang yang harus diwaspadai masyarakat yakni pewarna tekstil biasanya digunakan pada produk pangan contoh warna merah, kuning dan langkah tersebut sangat didukung supaya di bulan ramadan tidak terjadi hal tidak diinginkan.

"Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BPOM menyasar makanan takjil untuk berbuka puasa, mengingat di bulan ramadan ini tidak hanya di lokasinya tapi ada juga di komplek Dadaha, Taman Makam Pahlawan, Jalan Baru, Jalan Swaka dan kompek perkantoran Singaparna," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)