Ada Rasa Fomo! Warga Jakarta Antre Beli Emas

Warga berburu emas di Butik Emas Logam Mulia Antam cabang TB Simatupang, Jakarta Selatan. Foto: Dok Metro TV

Ada Rasa Fomo! Warga Jakarta Antre Beli Emas

Eko Nordiansyah • 15 April 2025 15:13

Jakarta: Antrean panjang terlihat di Butik Emas Logam Mulia Antam cabang TB Simatupang, Jakarta Selatan. Sejak pagi, warga berdatangan untuk membeli emas Antam. Bukan sekadar investasi jangka panjang, tapi juga sebagai langkah antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi global.

"Untuk saat ini sih lebih untuk ngamanin. Tapi memang dari sebelumnya juga sudah rutin sih, sudah rutin ngelingas. Nah kebetulan sekarang pas lagi ada kayak kepanikan, krisis gitu. Makanya kayaknya fomo juga. Fomo buat ngamanin aset," ujar Efriliawan Noor, salah satu pembeli, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Selasa, 15 April 2025.

Efriliawan mengaku membeli emas di harga sekitar Rp1,72 juta per gram. Ia merasakan harga emas ini lebih tinggi dibanding hari sebelumnya.

"Kemarin aku cek sih ini naik sekitar Rp20 ribuan. Yang kemarin kan sempat turun, tapi sekarang ini kayaknya naik karena mulai banyak yang beli juga,” katanya.
 

Baca juga: 

Cek Emas Hari Ini! Harga di Antam Stagnan, Pegadaian Turun



(Ilustrasi emas. MI/Usman Iskandar)

Minat investasi emas meningkat

Meningkatnya minat masyarakat terhadap emas juga dibenarkan oleh Self and Marketing Senior Manager PT Antam Tbk UBP Logam Mulia, Adityo Kusumowardhono.

Pada 2023, total penjualan emas Antam mencapai 43 ton, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 27 ton. Kenaikan ini terjadi secara merata di semua ukuran, meski pecahan 1 hingga 10 gram menjadi yang paling diburu.

“Kalau bicara favorit, tentu saja di pecahan 1 hingga 10 gram. Banyak juga yang beli melalui aplikasi digital karena tidak semua bisa datang langsung ke gerai. Saat ini kami juga menghadirkan produk emas fisik digital untuk mempermudah masyarakat,” ungkap Adityo.

Tingginya permintaan emas fisik membuat sebagian pembeli harus menunggu alias inden. Karena itu, Antam menyarankan masyarakat mempertimbangkan alternatif pembelian emas fisik digital, yang tetap dijamin dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di bawah Kementerian Perdagangan.

Meskipun demikian, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengingatkan masyarakat agar tidak tergesa-gesa membeli emas, terutama saat harganya sedang tinggi.

"Bagi investor pemula, sebaiknya menunggu saat harga emas terkoreksi. Kalau sekarang harga Rp1,7 juta per gram, idealnya beli di kisaran Rp1,5 juta per gram,” kata Ibrahim.

Ia juga menambahkan pergerakan harga emas dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah. Ketika Rupiah menguat, harga emas biasanya menurun. Sebaliknya, saat rupiah tertekan, harga emas akan cenderung naik.

Fenomena antrean panjang untuk membeli emas ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi logam mulia. Hal ini didorong oleh ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya kesadaran investasi di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda. Namun, bagi investor pemula, disarankan untuk tidak terburu-buru dan menunggu saat harga emas terkoreksi sebelum melakukan pembelian. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)