Presiden Prabowo Subianto. Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Kautsar Widya Prabowo • 25 June 2025 21:44
Denpasar: Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pendidikan untuk menambah jumlah fakultas kedokteran dan pendidikan spesialis. Langkah itu dinilai penting karena Indonesia masih kekurangan tenaga dokter.
"Kita masih banyak kekurangan, kita masih kurang dokter. Karena itu, Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan saya minta untuk segera menambah fakultas kedokteran, akademi perawatan, dan pendidikan spesialis," kata Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, Rabu, 25 Juni 2025.
Meski jumlah dokter masih terbatas, Prabowo mengapresiasi kerja Kementerian Kesehatan yang telah berhasil menghadirkan alat-alat medis berteknologi tinggi ke Indonesia. Menurutnya, pemerintah tengah mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan peralatan kesehatan canggih tersebut.
"Sehingga rakyat kita bisa memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang terbaik," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan jajarannya untuk meninggalkan pola kerja yang boros dan tidak efisien. Ia menegaskan, praktik birokrasi yang sarat manajemen buruk tak lagi bisa ditoleransi.
"Rakyat Indonesia menuntut pemerintah yang efisien, pelayanan yang baik, dan pertanggungjawaban terhadap setiap rupiah uang rakyat. Tidak boleh ada penyalahgunaan," ujarnya.
Baca Juga:
Kelakar Presiden Prabowo Ingin Perbaiki Gigi saat Resmikan RS di Bali |