Wali Santri Kecewa Kiai Ponpes Al Khoziny Tak Pernah Muncul: Kami Cari Data Sendiri

Wali santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Hamida Soetadji. (Istimewa)

Wali Santri Kecewa Kiai Ponpes Al Khoziny Tak Pernah Muncul: Kami Cari Data Sendiri

Amaluddin • 7 October 2025 12:46

Surabaya: Keluarga korban tragedi musala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, buka suara. Salah satu wali santri, Hamida Soetadji, mengaku cucu keponakannya, Mochamad Muhfi Alfian, 16, hingga kini belum ditemukan ataupun teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Muhfi merupakan santri kelas 1 SMA yang menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny. Mimied mengungkap pimpinan pondok hingga kini belum menemui para wali santri, dan semua komunikasi hanya dilakukan oleh pengurus.

"Yang pasang badan hanya pengurus. Kiai-nya tidak pernah muncul. Bahkan pendataan santri korban juga tidak rapi. Kami harus mencari data sendiri,” ucap Mimied, di Selasa, 7 Oktober 2025.

Mimied menilai semestinya ponpes memiliki data santri yang lengkap dan terintegrasi sejak awal pendaftaran, termasuk alamat terbaru para santri. Namun, banyak data yang tidak diperbarui dan tidak sinkron dengan data tim SAR maupun Basarnas.

"Basarnas sampai mencari sendiri data korban. Padahal kami sudah melaporkan perubahan alamat enam bulan lalu, tapi data itu tidak pernah diperbarui,” ucap Mimied.

Akibat ketidakteraturan data tersebut, sejumlah petugas kepolisian bahkan sempat datang ke alamat lama korban di Surabaya, padahal keluarganya  sudah pindah ke Sedati.

Sementara itu, Mimied menilai bahwa peristiwa di Ponpes Al Khoziny merupakan bencana kelalaian. Bukan bencana alam. Ia menyebut pada saat kejadian, lantai atas bangunan masih dalam proses pengecoran, namun area bawah sudah digunakan untuk aktivitas salat.

"Itu keliru besar. Masih pengecoran, tapi di bawah sudah dipakai salat. Ini bukan bencana alam, tapi bencana kelalaian,” kata Mimied.

Keluarga korban pun menuntut agar aparat penegak hukum, khususnya Polda Jawa Timur, melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan adanya unsur pidana dalam peristiwa ini.

"Kami mendesak polisi untuk memeriksa semua pihak yang terlibat dalam pembangunan musala itu. Harus ada yang bertanggung jawab, karena ini jelas bukan ambruk alami,” jelas Mimied.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)