Distribusi SPHP Dimasifkan Demi Jaga Stabilitas Harga Beras

Beras SPHP. Foto: MI/Moh Irfan.

Distribusi SPHP Dimasifkan Demi Jaga Stabilitas Harga Beras

Husen Miftahudin • 6 October 2025 08:33

Jakarta: Perum Bulog menegaskan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dimasifkan ke seluruh daerah guna menjaga ketersediaan stok, menekan inflasi, dan memastikan stabilitas harga beras nasional.

"Kami memastikan SPHP terus dimasifkan melalui tujuh saluran distribusi utama, sehingga masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya dalam bentuk harga beras yang lebih terjangkau," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog Mokhamad Suyamto dalam keterangan pers di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 6 Oktober 2025.

Dia menyampaikan hal itu merespons laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi bulanan (month-to-month) September 2025 sebesar 0,21 persen.

"Menariknya, komoditas beras yang selama ini menjadi salah satu pendorong inflasi justru mencatat deflasi sebesar 0,13 persen dengan andil negatif 0,01 persen, sehingga beras berperan penting dalam menahan laju inflasi umum," tutur dia.

Menurut Suyamto turunnya harga beras di eptember 2025 tidak terlepas dari kombinasi faktor pasokan dan intervensi pemerintah. Dari sisi pasokan, harga beras mendapat tekanan dari masuknya panen gadu di sejumlah sentra produksi.

Sementara dari sisi kebijakan, intervensi melalui program beras SPHP yang dijalankan Perum Bulog terbukti memberikan dampak nyata di pasar. "Fakta beras justru memberikan andil negatif terhadap inflasi September menunjukkan intervensi pemerintah melalui Bulog berjalan efektif," sebut dia.
 

Baca juga: Gelontorkan Beras SPHP, Pemerintah Andalkan Kopdes/Kel Merah Putih


(Beras SPHP. Foto: dok Istimewa)
 

Manfaatkan jalur distribusi Kopdes hingga komunitas


Ia menyebutkan program beras SPHP dilakukan secara masif melalui tujuh saluran distribusi utama, mulai dari pasar tradisional; pasar ritel modern; jaringan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

Kemudian kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama TNI, Polri, pemerintah pusat dan daerah; outlet BUMN Pangan; jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog; hingga jalur distribusi langsung berbasis komunitas.

Suyamto menyebutkan sepanjang September 2025, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 143.866 ton atau naik 59 persen dibandingkan Agustus 2025.

"Jumlah ini menjadi rekor tertinggi realisasi SPHP di bulan September dalam tiga tahun terakhir sekaligus indikasi positif keberhasilan intervensi dalam menjaga pasokan dan harga beras di pasar," beber Suyamto.

Sementara itu secara kumulatif hingga 3 Oktober 2025 Bulog telah menyalurkan 462 ribu ton beras SPHP atau sekitar 30 persen dari target nasional 1,5 juta ton periode Januari-Desember 2025.

Menurut dia capaian itu menunjukkan bahwa program SPHP berjalan sesuai rencana dan diharapkan semakin berdampak menahan tekanan harga beras hingga akhir tahun. Ia juga menegaskan konsistensi pelaksanaan SPHP menjadi kunci menjaga stabilitas harga pangan strategis, khususnya beras.

"Dengan stok yang cukup dan strategi distribusi yang tepat, Bulog optimistis tekanan harga beras menjelang akhir tahun 2025 dapat terkendali," tegas Suyamto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)