Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Kekeliruan umum dalam menabung adalah berpikir bahwa hanya jumlah besar yang berarti. Konsistensi, bukan jumlah, yang menjadi kunci keberhasilan. Untuk itu pentingnya memulai dengan nominal kecil, misalnya Rp5.000 atau Rp10.000 per hari.
Jumlah kecil yang ditabung setiap hari akan terakumulasi menjadi jumlah yang signifikan dalam jangka waktu tertentu. Ini sejalan dengan konsep slow living, di mana dampak positif dicapai melalui langkah-langkah kecil yang berkelanjutan.
Melansir laman Allianz Indonesia, menabung secara konsisten, bahkan dengan penghasilan terbatas, adalah kunci menuju stabilitas finansial.
Metode 30-Days Challenge juga efektif untuk mengurangi pembelian impulsif. Tunggu selama 30 hari sebelum membeli barang yang tidak penting; seringkali, keinginan akan berkurang seiring waktu.
Membuka rekening tabungan terpisah untuk menabung adalah langkah strategis. Hal ini memisahkan dana tabungan dari uang untuk kebutuhan sehari-hari, mengurangi godaan untuk menggunakannya.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Pilih rekening tanpa kartu ATM dan
mobile banking untuk meningkatkan disiplin. Tetapkan tujuan keuangan yang jelas, misalnya liburan atau dana darurat, untuk meningkatkan motivasi dan membantu menentukan jumlah yang harus ditabung setiap hari.
Mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan membantu memahami pola pengeluaran dan mengidentifikasi area yang bisa dihemat. Manfaatkan promo dan diskon yang banyak ditawarkan baik
online maupun
offline. Namun, tetaplah bijak agar tidak tergoda membeli barang yang tidak dibutuhkan.
Menghemat penggunaan energi, seperti listrik dan air, juga berkontribusi pada penghematan. Matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan, dan kurangi penggunaan air.
Penyelesaian utang juga krusial. Prioritaskan utang dengan bunga tinggi untuk mengurangi beban finansial dan membuka lebih banyak ruang untuk menabung.
Mengurangi pengeluaran harian kecil seperti kopi di kafe atau camilan dapat berdampak besar dalam jangka panjang.
Metode menabung sistem amplop, di mana uang tunai dialokasikan ke amplop yang berbeda untuk kebutuhan spesifik (termasuk tabungan), memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengeluaran dan memastikan alokasi untuk tabungan.
Konsistensi dan disiplin adalah kunci keberhasilan dalam semua metode ini. (
Laura Oktaviani Sibarani)