Ilustrasi kantor cabang Bank Mandiri. Foto: dok MI/Angga Yuniar.
Insi Nantika Jelita • 3 March 2025 21:05
Jakarta: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus berupaya menjaga profitabilitas di tengah ketidakpastian global dan tantangan ekonomi domestik. Berbagai tantangan ini dinilai dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Pada penutupan perdagangan Senin, 3 Maret 2025, saham BMRI meningkat 6,52 persen di level Rp4.900. Saham Bank Mandiri menguat setelah sebelumnya sempat terkoreksi ke level Rp4.560 pada Jumat, 28 Februari lalu.
"Di tahun ini, kami berfokus pada menjaga keseimbangan antara ekspansi yang sehat dan profitabilitas yang terjaga," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara kepada Media Indonesia, Senin, 3 Maret 2025.
(Ilustrasi Bank Mandiri. Foto: Dok istimewa)
Pacu pertumbuhan kredit
Dari sisi kredit, Ashidiq menuturkan BMRI akan berupaya mengukuhkan dominasi di industri perbankan dengan menjaga pertumbuhan kredit di atas industri. Kredit Bank Mandiri secara bank only tumbuh sebesar 19,3 persen
year on year (yoy) menjadi Rp1.307,2 triliun pada Januari 2025.
"Pertumbuhan kredit akan didorong baik segmen wholesale dan ritel untuk mengoptimalkan portofolio dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," tegasnya.
Pertumbuhan kredit BMRI diimbangi dengan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 15,15 persen yoy menjadi Rp 1.394,4 triliun, yang ditopang dari pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 10,4 persen yoy. Ke depan, Ashidiq menegaskan pihaknya akan menjaga pertumbuhan DPK di atas rata-rata industri perbankan.
"Ini untuk menjaga posisi likuiditas di level optimal," ungkap dia.
Dengan strategi pertumbuhan tersebut, Ashidiq berharap kondisi fundamental likuiditas Bank Mandiri akan tetap solid untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Pihaknya juga optimistis dapat terus memperluas penyaluran kredit sesuai target pertumbuhan sekitar 10 hingga 12 persen yoy pada akhir 2025.