Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth. Foto: CNN
Fajar Nugraha • 3 March 2025 15:45
Washington: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth telah memerintahkan penghentian sementara semua operasi siber negara itu terhadap Rusia. Hal tersebut termasuk tindakan ofensif, demikian menurut beberapa laporan media AS.
Perintah itu merupakan bagian dari evaluasi ulang menyeluruh operasi AS terhadap Moskow, menurut the New York Times, dengan durasi atau tingkat penghentian sementara yang tidak jelas. Pentagon menolak berkomentar ketika ditanya oleh AFP.
“Karena masalah keamanan operasional, kami tidak berkomentar atau membahas intelijen, rencana, atau operasi siber,” kata seorang pejabat senior pertahanan, kepada the New York Times, seperti dikutip AFP, Senin 3 Maret 2025.
“Tidak ada prioritas yang lebih besar bagi Menteri Hegseth selain keselamatan Prajurit Perang dalam semua operasi, termasuk domain siber,” ungkap pejabat itu.
Perubahan yang dilaporkan itu terjadi ketika Presiden AS Donald Trump telah mendorong negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina, dan beberapa hari setelah pemimpin AS itu mencaci maki mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih yang penuh badai.
Negara-negara Barat menuduh Kremlin mendalangi serangkaian insiden yang bertujuan untuk mencoba melemahkan dukungan bagi Ukraina saat negara itu memerangi invasi Rusia.
Trump telah menempatkan dirinya sebagai mediator antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Zelensky, mengesampingkan Kyiv dan Eropa sambil mengupayakan pemulihan hubungan dengan Putin.
"Kita seharusnya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan Putin," Trump memposting di platform Truth Social miliknya hari ini NZT.
Penasihat keamanan nasional AS Mike Waltz, saat berbicara kepada CNN tentang pembukaan kembali hubungan dengan Rusia, membantah laporan tentang perubahan kebijakan siber.
"Itu bukan bagian dari diskusi kita. Akan ada berbagai macam imbalan dan hukuman untuk mengakhiri perang ini,” kata Waltz.