Lestari Moerdijat: Pelestarian Wayang Harus Konsisten dan Didukung Semua Pihak

Solo: Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan bahwa upaya pelestarian seni wayang Indonesia harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Hal ini penting agar warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO sejak 2003 itu tetap eksis di masa depan.

“Pintu masuk pelestariannya yang tepat seperti apa dan bagaimana? Tentu kami harus minta masukan kepada para pelaku seni, masyarakat, dan para pemangku kebijakan, serta pemerhati wayang,” ujar Lestari Moerdijat dalam Forum Diskusi Aktual Berbangsa dan Bernegara MPR RI (FDABB MPR RI) bertema Masa Depan Wayang, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 8 November 2025. 

Menurut Lestari, forum tersebut menjadi wadah bagi MPR RI untuk menyerap aspirasi dari berbagai kalangan, termasuk praktisi, dalang, pemerhati budaya, dan masyarakat umum. Melalui dialog semacam ini, diharapkan lahir rekomendasi konkret bagi pelestarian seni wayang di Indonesia.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Istimewa.

Rerie, sapaan akrab Lestari, mengungkapkan bahwa pertunjukan wayang di berbagai daerah kini semakin jarang ditemui, terutama dalam acara-acara hajatan masyarakat. Kondisi tersebut, menurutnya, tidak boleh diabaikan.

“Seni wayang bukan semata tontonan, tetapi juga tuntunan dan filosofi kehidupan yang harus terus diwariskan,” tegas Lestari, yang juga anggota Komisi X DPR RI.

Ia menambahkan, pengakuan UNESCO terhadap seni wayang Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity membawa tanggung jawab besar bagi seluruh anak bangsa untuk terus menjaga dan melestarikannya.

Lestari juga menilai perlu adanya intervensi kebijakan dari pemerintah dan pemangku kepentingan agar perhatian terhadap pelestarian seni wayang semakin meningkat.

“Semua pihak harus mampu bersama-sama melahirkan mekanisme pelestarian yang tepat agar wayang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah masyarakat modern,” pungkas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.