Direktur RSIJ Dr Pradono Handojo (kiri) dan Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (kanan). Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution.
Fachri Audhia Hafiez • 9 November 2025 16:05
Jakarta: Dua korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang mengalami luka parah masih mendapatkan perawatan intensif. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
“Baik yang dirawat di 'High Care Unit' (HCU) atau Unit Perawatan Intensif Tingkat Tinggi dan di 'Intensive Care Unit' (ICU) atau Unit Perawatan Intensif dengan kondisi tanda-tanda vitalnya stabil," kata Direktur Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Dr Pradono Handojo di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 9 November 2025.
Kondisi keduanya belum bisa dikatakan baik. Korban juga belum memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang rawat inap.
“Tim kami dokter spesialis
monitoring terus 24 jam. Saya juga tadi pagi melihat perkembangan mereka berdua,” kata Pradono.
Dia berharap kondisi kedua pasien yang mendapatkan perawatan intensif tersebut berangsur membaik. Terkait ada korban yang mendapatkan perawatan intensif ini adalah terduga pelaku
peledakan, Pradono mengatakan pihaknya hanya fokus pada penanganan semua korban.
Namun, pihaknya tidak memiliki otoritas untuk menjelaskan. Karena merupakan kewenangan Polri.
Lokasi ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: Dok. Media Indonesia.
Sementara 11 orang yang dirawat di paviliun atau ruang rawat inap diharapkan dalam tiga hingga lima hari ke depan akan disampaikan perkembangan kondisinya. “Jadi yang bisa kami sampaikan adalah semua yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih kondisinya stabil dan membaik," kata Pradono.
Sebelumnya, dari 96 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, telah mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit di Cempaka Putih. Total ada 68 orang yang dinyatakan sudah pulang ke rumah dan 28 orang masih menjalani perawatan.
Sebanyak 13 orang di antaranya dirawat di RSIJ Cempaka Putih. Kemudian, 14 dirawat di RS Yarsi dan satu orang dirawat di RS Pertamina Jaya.