Suasana Duka Menyeliuti Kediaman Mahasiswa KKN yang Hanyut di Kendal

Suasana duka di rumah korban mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang hanyut di sungai di Kendal. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani.

Suasana Duka Menyeliuti Kediaman Mahasiswa KKN yang Hanyut di Kendal

Rhobi Shani • 5 November 2025 14:43

Jepara: Suasana duka menyelimuti kediaman M. Jibril Asyarofi, salah satu korban hanyut di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal pada Selasa, 4 November 2025. Korban ditemukan sudah meninggal sekitar 09:20 WIB, Rabu, 5 November 2025. 

Pantauan di lokasi, para sanak saudara dan kerabat mulai mendatangi rumah korban untuk ikut berbelasungkawa. Kursi dan tenda duka mulai dipasang di halaman rumah korban di Desa Krapyak RT 6 RW 9, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. 

Paman korban, Sutiyono, mengatakan pihak keluarga menerima informasi jika korban hanyut pada Selasa petang, 4 November 2025. Kemudian pihak keluarga langsung menuju ke Kendal. 

"Awalnya ibu korban teriak terus saya datangi dan bertanya ada apa dia bilang kalau anaknya hanyut," kata Sutiyono, 5 November 2025. 

Baca Juga :

Enam Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Hanyut di Kendal

Sutiyono menyebut korban yang mengambil jurusan Tadris Matematika merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan korban pun sudah tidak memiliki bapak. 

"Bapaknya meninggal 3 tahun yang lalu. Di rumah ya tinggal bareng ibu dan kakak perempuannya," jelas Sutiyono. 

Korban sebelum KKN, lanjut Sutiyono, telah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MAN 1 Jepara. 

Sutiyono menambahkan saat ini pihak keluarga masih menunggu jenazah di rumah sakit Kendal sebelum disemayamkan di Kabupaten Jepara.

Terpisah, Kasi Operasi Basarnas Semarang, Moel Wahyono menambahakan jika korban ditemukan sejauh 3,5 KM dari lokasi awal kejadian. Pihaknya menyebut masih terkendala dengan medan bebatuan sehingga tim melakukan pencarian dengan sisir darat. 

Sebelumnya sebanyak 6 mahasiswa UIN Walisongo Semarang hanyut saat bermain air pada Selasa siang sekitar pukul 14:00 WIB. 

Kepala Basarnas Semarang, Budiyono, menerangkan keenam korban sedang bermain air di sungai tersebut. Namun tiba-tiba arus deras datang dari arah selatan dan menerjang mereka. 

"Diduga mereka tidak menyadari bahwa daerah selatan hujan deras turun, sedangkan area mereka bermain masih dalam kondisi mendung " terang Budiono. 

Akibatnya, mereka semua hanyut diterjang arus deras. Warga yang melihat kejadian tersebut pun langsung berusaha memberikan pertolongan dan juga menghubungi tim SAR.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)