Kapal Ambulans yang Hilang di Selat Makassar Ditemukan

Kapal Ambulans Laut yang dinyatakan hilang berpose setelah dinyatakan selamat saat berada di rumah warga di wilayah Sumenep, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur. ANTARA/Darwin Fatir.

Kapal Ambulans yang Hilang di Selat Makassar Ditemukan

Lukman Diah Sari • 24 October 2025 23:22

Makassar: Kapal Ambulans Laut dengan tiga awak yang sebelumnya dilaporkan hilang di Selat Makassar selama 12 hari, akhirnya ditemukan di kawasan perairan Jawa Timur-Selat Bali. Kapal ambulans itu diselamatkan kapal lain yang melintas di perairan setempat.

"Seluruh awak selamat semua. Tapi belum bisa kami pastikan apakah mesin mati atau bagaimana. Belum ada konfirmasi," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Kelas A Makassar Andi Sultan saat dikonfirmasi di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat malam, 2 Oktober 2025, melansir Antara.

Basarnas Makassar telah berkoordinasi melalui komunikasi dengan pihak terkait di kawasan Madura. Dia mengungkap tiga awak yang telah diselamatkan, kini berada di rumah warga. 

"Kalau kondisi kapal ambulans itu kemungkinan sementara diperbaiki juga agar kapal itu bisa kembali ke tempatnya," jelas dia.



Awak Kapal Ambulans Laut yang dinyatakan hilang berpose setelah dinyatakan selamat saat berada di rumah warga di wilayah Sumenep, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur. ANTARA/Darwin Fatir.

Kapal Ambulans Laut ini selama sepekan terombang-ambing di perairan Jawa Timur sekitar Sumenep, Pulau Madura. Dalam video yang direkam warga, setelah mereka berada di daratan, disampaikan ketiga korban tidak makan selama lima hari, namun semua dalam kondisi sehat.

Basarnas Makassar melaksanakan operasi SAR setelah menerima laporan kapal tersebut hilang kontak di perairan Selat Makassar pada Senin, 13 Oktober 2025. Rencananya, Kapal Ambulans Laut yang baru dibuat ini akan dibawa ke Pulau Desa Dewakkang dari Pulau Tinggalungan, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).

Berdasarkan jadwal, kapal ini menempuh delapan jam perjalanan dari Pulau Tinggalungan ke Pulau Dewakkang. Terdapat tiga awak dalam kapal ambulans itu, yakni Muhammad Tahir, 65; Najamuddin, 55; dan Hasri, 60, untuk menyerahkan kapal ke Pemerintah Desa Pulau Dewakkang.

Tetapi hingga esok hari kapal tersebut belum tiba dan sempat kehilangan kontak di Perairan Makassar. Atas laporan itu, Basarnas bersama tim SAR gabungan melakukan pencarian selama tujuh hari dengan menurunkan KN SAR Kamajaya. Akan tetapi hasilnya nihil, sampai akhirnya operasi SAR dihentikan pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Berdasarkan informasi, Kapal Ambulans Laut ini dianggarkan melalui alokasi dana desa (ADD) senilai Rp200 juta. Meski kapal tersebut belum resmi diserahkan ke Pemerintah Desa Pulau Dewakkang, lebih dahulu diuji coba. Alhasil, kondisi cuaca dengan ombak tinggi menghantam kapal hingga akhirnya terjadi insiden tersebut. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)