Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Foto: dok Kemenkeu.
M Ilham Ramadhan Avisena • 1 July 2025 16:05
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi tinggi.
Konsumsi rumah tangga setidaknya harus mampu tumbuh 5,5 persen dan investasi di angka 5,9 persen guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Itu menyusul masukan DPR yang mendorong agar pemerintah mengejar laju pertumbuhan 5,8 persen di 2026 dan 8,0 persen di 2029.
"Dari sisi demand atau permintaan, untuk mencapai pertumbuhan tinggi, konsumsi rumah tangga harus didorong lebih tinggi lagi, yaitu pada 5,5 persen," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-21 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024-2025, Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.
Karena itu, lanjutnya, pemerintah bakal mengupayakan penciptaan lingkungan kesempatan kerja untuk masyarakat. Itu diperlukan agar pendapatan masyarakat dapat meningkat. Hal tersebut menjadi penting lantaran kontribusi konsumsi rumah tangga tercatat berkisar 55 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Guna memaksimalkan peranan konsumsi rumah tangga, pemerintah disebut akan menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi di level yang rendah, dan mendorong kesempatan kerja, serta intervensi di bidang pangan dan energi.
"Program untuk mendorong konsumsi masyarakat terus ditingkatkan. Program Makan Bergizi Gratis terus ditingkatkan dan ekspansif untuk dapat menciptakan multiplier yang tinggi dan menciptakan rantai pasok yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, serta menyerap tenaga kerja secara langsung 1,7 juta tenaga kerja," jelas Sri Mulyani.
Baca juga: |