M Sholahadhin Azhar • 18 January 2025 22:09
Jakarta: Stroke masih menjadi penyebab nomor satu kematian di Indonesia. Hal tersebut menukil data Kementerian Kesehatan. Sehingga, masyarakat mesti waspada dan seluruh pihak mesti berkolaborasi.
"Kami terus mendorong kesadaran akan pentingnya kolaborasi. Mulai dari langkah pencegahan, kewaspadaan dini, hingga penanganan darurat jika stroke terjadi," kata Ketua Umum Yastroki, Mayjen (Purn) Tugas Ratmono, dalam keterangan yang dikutip Sabtu, 18 Januari 2025.
Hal tersebut diungkap Tugas saat memeringati hari jadi Yayasan Stroke Indonesia. Pihaknya menegaskan komitmen dalam penanganan stroke di Indonesia.
"Di usia ke-36 tahun ini, kita ingin lebih meningkatkan bakti Yastroki melalui upaya kolaborasi yang lebih luas dalam menangani stroke," kata dia.
Kolaborasi antara semua pihak menjadi kunci dalam menyelamatkan nyawa pasien baru penderita stroke. Peringatan ini disebut momen refleksi penting, untuk memperkuat visi dan misi yayasan.
Ia juga menyoroti pentingnya menangani stroke secara cepat, terutama pada kasus stroke iskemik atau sumbatan. "Ada waktu kritis 4,5 jam untuk menangani stroke sumbatan. Oleh karena itu, jika terjadi serangan, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit," tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan penanganan stroke, lanjut dia, Yastroki memperkenalkan program pelatihan khusus bagi relawan yang disebut "Stroke Helper."
"Para relawan ini diberikan pelatihan tentang kedaruratan medis, terutama analisis dini gejala stroke. Dengan pengetahuan ini, mereka bisa segera memberikan pertolongan pertama dan membawa pasien ke rumah sakit dalam waktu yang tepat," jelasnya.
Dengan kolaborasi yang semakin luas, Tugas berharap semua pihak dapat menurunkan angka kejadian stroke di Indonesia. Sebab, stroke masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia melampaui penyakit lainnya.
"Semangat kolaborasi ini kami harapkan dapat menciptakan perubahan besar. Peringatan HUT ke-36 ini bukan hanya perayaan, tetapi juga langkah konkret menuju penanganan stroke yang lebih baik di seluruh Indonesia," pungkasnya.