Jakarta: Kisah inspiratif datang dari Pandu Dewantara, pemilik UMKM Bakmi Feng, yang tampil di ajang Juragan Jaman Season 4. Meski sempat mengalami luka bakar parah akibat kecelakaan dapur, Pandu bangkit dan terus mengembangkan bisnis kulinernya.
Dalam sesi presentasi di hadapan para panelis investor, Pandu mengusung konsep ekspansi unik bernama "Toko Tuktuk", yakni outlet bakmi berbasis motor roda tiga yang bisa menjangkau berbagai titik kota Bandung secara fleksibel.
“Menurut saya toko bakmi pun bisa turun ke jalanan. Brand besar saja sekarang sudah street food-an, kenapa bakmi enggak bisa?” ujar pemilik UMKM Bakmi Feng, Pandu Dewantara, dikutip dalam program Juragan Jaman Now, Metro TV, Sabtu, 1 Februari 2025.
Konsep ini, lanjut Pandu, bertujuan menekan biaya operasional (opex) dan memungkinkan penempatan outlet di berbagai lokasi strategis tanpa harus menyewa tempat tetap. Dengan membangun central kitchen dan empat unit tuktuk, Pandu berharap omzet Bakmi Feng naik dari Rp700 juta menjadi Rp2 miliar pada tahun depan.
Namun, strategi tersebut menuai diskusi dari para panelis. Beberapa menyampaikan keraguan terhadap efektivitas model mobile untuk produk seperti bakmi yang bersifat habitual dan butuh konsistensi rasa tinggi.
“Bakmi itu biasanya bukan makanan impulsif, tapi terencana. Jadi lokasi tetap bisa jadi faktor penting untuk membangun loyalitas pelanggan,” ujar panelis, Rex Marindo.
Meski begitu, semangat juang Pandu mendapat apresiasi tinggi dari panelis lainnya. Perjalanan bisnisnya yang dimulai sejak kuliah dan dilanjutkan meski tertimpa musibah dianggap menunjukkan karakter wirausaha sejati.
Pandu mengajukan investasi senilai Rp600 juta untuk ditukar dengan 30 persen saham di bisnisnya. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun dapur pusat, legalitas, armada tuktuk, dan penguatan tim operasional.
Kompetisi Juragan Jaman Season 4 kembali membuktikan bahwa semangat, inovasi, dan ketahanan mental adalah kunci bagi UMKM untuk naik kelas di tengah tantangan yang terus berkembang.
(Calista Vanis)