Macron Desak Eropa Lepas Ketergantungan Digital dari AS dan Tiongkok

Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Anadolu Agency)

Macron Desak Eropa Lepas Ketergantungan Digital dari AS dan Tiongkok

Muhammad Reyhansyah • 19 November 2025 12:09

Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa, 18 November 2025, memperingatkan bahwa Eropa dapat kehilangan kendali atas masa depan digitalnya jika terus bergantung pada perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) maupun Tiongkok. 

Berbicara di Summit on European Digital Sovereignty di Berlin, ia menegaskan bahwa benua tersebut “tidak ingin menjadi klien para pengusaha besar atau solusi besar yang ditawarkan, baik dari AS maupun dari Tiongkok.”

Macron menilai ketergantungan penuh pada platform luar Eropa akan melemahkan daya saing dan ketahanan demokrasi. 

“Jika kita membiarkan Amerika dan Tiongkok memiliki semua juara industrinya, satu hal pasti: kita mungkin memiliki regulasi terbaik di dunia, tetapi kita tidak akan mengatur apa pun,” katanya, seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu, 19 November 2025.

Ia menekankan bahwa tujuan Eropa harus diarahkan pada pengembangan teknologi sendiri. “Tujuan kami adalah merancang solusi kami sendiri, menjaga kedaulatan, dan menolak menjadi vasal,” ujarnya.

Macron mengatakan Uni Eropa kini memasuki fase baru kompetisi teknologi global yang mencakup kecerdasan buatan, layanan komputasi awan, semikonduktor hingga komputasi kuantum. 

Menyerukan “refleks Prancis-Jerman” dalam kebijakan digital, ia menilai kondisi geopolitik menuntut langkah kolektif yang lebih terpadu, mulai dari penyederhanaan regulasi, penguatan pasar modal, hingga prioritas bagi perusahaan Eropa dalam pengadaan publik.

Ia juga mendukung perlindungan yang lebih kuat terhadap data Eropa dan memperingatkan risiko “penegakan hukum ekstrateritorial negara lain” apabila blok tersebut terus menyimpan informasi sensitif di platform non-Eropa.

Macron menegaskan bahwa Eropa memiliki modal kuat untuk bersaing, termasuk talenta, kapasitas komputasi yang terus berkembang, serta pasar tunggal dengan 450 juta konsumen. 

Namun ia mengingatkan bahwa keberhasilan kini ditentukan oleh pelaksanaan. “Adopsi adalah perlombaan baru. Jika kita ingin berdaulat, kita harus berinovasi, melindungi komponen penting, dan mempercepat lahirnya para pemimpin Eropa,” ujarnya.

Baca juga:  Bank Sentral Eropa Bakal Uji Coba Euro Digital, Peluncuran Penuh di 2029

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)