Trailer kedua Air Mata Mualaf resmi dirilis. (Foto: Dok. Ist)
Patrick Pinaria • 19 November 2025 08:10
Jakarta: Trailer kedua Air Mata Mualaf resmi dirilis, menghadirkan nuansa yang lebih intens, lebih emosional, dan lebih dalam dari sebelumnya. Jika trailer pertama memperlihatkan keberanian Anggie untuk memilih 'Jalan Pilihanku', maka trailer kedua memperlihatkan pertanyaan yang jauh lebih tajam:
Apakah ini hidayah… atau sekadar pelarian seorang manusia yang sedang marah dan tersesat dalam hidupnya?
Di trailer terbaru ini, penonton diajak masuk ke ruang yang lebih sunyi, ruang batin Anggie (Acha Septriasa) yang penuh tanya. Bukan lagi soal berani memilih, tetapi tentang memahami perasaan yang muncul ketika seseorang tiba-tiba merasakan kedekatan yang sulit dijelaskan dengan logika. Sebuah tarikan halus yang tidak datang dari kepala, tidak datang dari kemarahan, tetapi datang dari tempat yang lebih dalam: hati yang sedang mencari arah.
"Anggie bukan seseorang yang tiba-tiba berubah. Ia perempuan yang berproses, terluka, bertanya, marah, lalu tenang. Di titik itulah ia menemukan bahwa terkadang jalan hidup kita datang sebagai bisikan, bukan keputusan," kata Acha Septriasa soal peran Anggie.
Di titik ini, konflik keluarga semakin mengemuka. Sang ibu, yang diperankan dengan kelembutan dan luka oleh Dewi Irawan, tampak berada di persimpangan antara menerima dan menahan. Di satu sisi, ia adalah ibu yang ingin memeluk anaknya sepenuh hati; di sisi lain, ia juga manusia yang takut kehilangan tradisi, takut kehilangan bagian dari dirinya sendiri. Reaksinya bukan kemarahan, tapi kegamangan seorang ibu yang tidak pernah siap ditinggalkan oleh pilihan anaknya.

(Foto: Dok. Ist)
Sementara itu, hadir juga figur Ustad yang diperankan oleh Achmad Megantara, bukan sebagai sosok yang mendorong Anggie masuk ke keyakinan baru, tetapi sebagai seseorang yang melihat pergulatan Anggie sebagai sesuatu yang murni manusiawi. Bukan ajakan, bukan bujukan, lebih kepada ruang aman untuk bertanya, meragukan, dan meraba tanpa dihakimi.
Dalam beberapa cuplikan, terlihat jelas bahwa perjalanan Anggie bukan perjalanan menuju seseorang, tetapi perjalanan kembali kepada dirinya sendiri. Dan justru di titik inilah pertanyaan besar muncul:
Apakah seseorang memilih keyakinan karena hidayah… atau karena ingin lari dari sakitnya hidup?
Trailer kedua tidak memberi jawaban. Ia hanya menunjukkan bahwa terkadang hidayah tidak selalu datang pada hari yang kuat dan bahagia. Seringkali ia justru datang pada hari ketika manusia paling rapuh, paling bingung, dan paling membutuhkan pegangan.
| Baca: Daftar 22 Film yang Tayang di Bioskop Mulai November 2025 |
