Zona Demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Foto: Yonhap
Fajar Nugraha • 20 October 2025 07:37
Seoul: Seorang tentara Korea Utara (Korut) ditahan oleh pihak keamanan Korea Selatan (Korsel) setelah ia secara sukarela melintasi perbatasan darat yang dijaga ketat yang memisahkan kedua Korea pada Minggu 19 Oktober 2025. Hal itu pun diakui oleh militer Korsel.
“Tentara itu berusaha untuk membelot ke Korea Selatan,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan kepada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin 20 Oktober 2025.
Puluhan ribu warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak semenanjung itu terbagi oleh perang pada tahun 1950-an, dengan sebagian besar pergi melalui darat ke negara tetangga Tiongkok terlebih dahulu, kemudian memasuki negara ketiga seperti Thailand sebelum akhirnya berhasil mencapai Korea Selatan.
Pembelotan melintasi perbatasan darat yang memisahkan semenanjung relatif jarang terjadi, karena wilayah tersebut berhutan lebat, dipenuhi ranjau darat, dan diawasi oleh tentara di kedua sisi.
"Militer kami mengamankan tahanan seorang tentara Korea Utara yang melintasi garis demarkasi militer (MDL) di garis tengah pada Minggu," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
"Militer mengidentifikasi individu di dekat MDL, melacak dan memantaunya, serta melakukan operasi panduan standar untuk menahannya," kata pernyataan itu
Kantor berita Yonhap sebelumnya melaporkan bahwa tentara Korea Utara tersebut telah membelot ke Korea Selatan setelah berhasil melintasi perbatasan darat.
MDL membentang di tengah Zona Demiliterisasi – wilayah perbatasan yang memisahkan kedua Korea, yang merupakan salah satu tempat dengan ranjau terbanyak di dunia.
"Keakraban tentara tersebut dengan daerah tersebut kemungkinan telah membantunya menavigasi medan yang dipenuhi ranjau," kata Hong Min, seorang analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional, kepada AFP.
"Penyeberangan terbaru ini tidak akan disambut positif oleh Pyongyang, karena ia dapat memberikan informasi kepada Korea Selatan tentang pergerakan dan operasi pasukannya di wilayah perbatasan," tambah analis tersebut.