Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menerima kunjungan Senator Negara Bagian Arizona. Dokumentasi/ istimewa
Batam: Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, mengusulkan pembukaan kantor perwakilan perdagangan Amerika Serikat pertama di Batam untuk memperluas jaringan perdagangan dan investasi internasional.
Usulan ini disampaikan saat menerima kunjungan Senator Negara Bagian Arizona yang tengah melakukan lawatan kerja untuk memperkuat hubungan ekonomi dan diplomasi perdagangan dengan Indonesia.
Fary menilai kehadiran kantor perwakilan perdagangan Amerika akan menjadi terobosan strategis yang mampu memperkuat posisi Batam sebagai gateway perdagangan internasional di kawasan Asia Tenggara.
"Kami ingin Batam menjadi rumah kedua bagi pelaku usaha Amerika yang ingin menjangkau pasar ASEAN," kata Fary dalam keterangan pers, Jumat, 17 Oktober 2025.
Fary menambahkan Batam saat ini tengah bertransformasi menjadi kawasan investasi terintegrasi dengan dukungan langsung Presiden Prabowo Subianto.
Reformasi regulasi, insentif pajak, serta kemudahan ekspor-impor menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk menjadikan Batam pusat logistik dan manufaktur berkelas dunia.
"Batam akan menjadi panutan bagi pertumbuhan ekonomi. Dan juga, Presiden Prabowo mengarahkan kita bagaimana menyederhanakan regulasi dan perizinan," jelas Fary.
Fary juga menyoroti potensi sektor industri maritim Batam yang berperan penting dalam perdagangan internasional.
"Kami memiliki 35 industri galangan kapal, 65% industri galangan kapal Indonesia berada di Batam. Presiden mendukung kami untuk mengoptimalkan dan mengembangkan semua sektor strategis di Batam," jelas Fary.
Menurut data BP Batam, aktivitas perdagangan luar negeri di Batam terus meningkat. Pada paruh pertama 2025, ekspor Batam mencapai USD 9,6 miliar (naik 27,8% dari 2024), sementara impor tumbuh 29,8% menjadi USD 7,2 miliar. Lonjakan ini menunjukkan keaktifan sektor industri dan meningkatnya kepercayaan dunia terhadap Batam sebagai pusat perdagangan.
Fary menegaskan pembukaan kantor perdagangan Amerika di Batam akan mempercepat konektivitas bisnis, mendorong investasi baru, dan memperkuat kehadiran ekonomi Amerika di Asia.
"Kami ingin menjadikan Batam bukan hanya pintu masuk investasi, tapi juga jembatan strategis hubungan ekonomi Indonesia–Amerika," ujar Fary.