Rusia Konfirmasi Pertukaran Tahanan dengan Amerika Serikat

Delegasi Rusia dan Amerika Serikat tiba di Uni Emirat Arab untuk perundingan tukar tahanan. Foto: Anadolu

Rusia Konfirmasi Pertukaran Tahanan dengan Amerika Serikat

Fajar Nugraha • 11 April 2025 10:25

Moskow: Pemerintah Rusia secara resmi mengonfirmasi pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat (AS) pada Kamis 10 April 2025. Dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab (UEA), seorang warga negara AS ditukar dengan seorang warga negara Rusia di Bandara Internasional Abu Dhabi.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dalam pernyataannya menyampaikan apresiasi kepada UEA atas perannya dalam mediasi kemanusiaan. 

"Pada 10 April, warga negara Rusia Artur Petrov kembali ke tanah air melalui Bandara Internasional Abu Dhabi dengan mediasi Uni Emirat Arab. Petrov ditukar dengan warga negara AS, Ksenia Karelina," demikian pernyataan FSB, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat 11 April 2025.

Lebih lanjut, FSB mengungkapkan bahwa Karelina sebelumnya telah mendapat pengampunan melalui dekret presiden, yang memungkinkan pertukaran ini dapat terlaksana.

Pemerintah AS juga membenarkan pertukaran ini. Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA), John Radcliffe, mengumumkan kesepakatan tersebut lebih awal pada hari yang sama. Pernyataan tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.

"Warga Amerika, Ksenia Karelina, sedang dalam perjalanan pulang ke Amerika Serikat," tulis Rubio di X.

"Dia telah ditahan secara tidak sah oleh Rusia selama lebih dari satu tahun, dan Presiden Trump berhasil mengamankan pembebasannya,” ungkap Rubio.

Artur Petrov, warga negara Rusia yang dibebaskan dalam pertukaran ini, ditangkap pada 2023 di Siprus Yunani atas permintaan otoritas hukum AS. Ia kemudian diekstradisi ke AS pada 2024 dan didakwa melanggar Undang-Undang Pengendalian Ekspor, yang dapat dikenai hukuman hingga 20 tahun penjara.

Di sisi lain, Ksenia Karelina, seorang warga Los Angeles yang memiliki kewarganegaraan ganda Rusia dan AS, ditahan oleh otoritas Rusia di Yekaterinburg pada 2024.

Menurut laporan dari Pemerintah Rusia, sejak Februari 2022, Karelina terlibat dalam penggalangan dana untuk sebuah organisasi di Ukraina. Dana tersebut, menurut pihak Rusia, digunakan untuk membeli perlengkapan medis taktis, peralatan militer, senjata, serta amunisi untuk kepentingan Ukraina.

Pada 2024, pengadilan Rusia menyatakan Karelina bersalah atas tuduhan pengkhianatan dan menjatuhkan vonis 12 tahun penjara di koloni hukuman.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)