Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria. Foto: Metrotvnews.com.
Ade Hapsari Lestarini • 14 April 2025 13:48
Jakarta: Masyarakat diimbau mewaspadai berbagai aksi kriminalitas dan penipuan yang memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI).
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan saat ini teknologi AI mulai banyak digunakan untuk tindak kejahatan dan penipuan. Misalnya, pembuatan foto dan video palsu dengan teknologi AI yang disebut sebagai deepfake.
"Video-video yang dihasilkan oleh AI nyaris sempurna, banyak orang bahkan terkecoh, bukan hanya orang awam, para ekspert pun kadang-kadang terkecoh dengan video ataupun foto yang dihasilkan karena sangat mirip dengan yang asli," tutur Nezar, dilansir laman Komdigi, Senin, 14 April 2025.
Menurut Nezar Patria, saat ini ada penyalahgunaan AI dalam bentuk pemalsuan bukti transfer bank untuk menipu nasabah agar meyakini bmereka telah menerima transfer uang di rekening.
"Bukti transfer itu bisa dengan cepat dibuat, bahkan sampai dengan hologram yang ada di belakangnya, itu juga bisa ditiru," tegas dia.
Kementerian Komdigi telah berupaya memerangi penyalahgunaan AI melalui penerbitan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.
Bahkan, berkaitan dengan tindak kejahatan keuangan dan perbankan, Kementerian Komdigi juga sudah berkoordinasi dengan OJK dan Bank Indonesia melalukan pencegahan dan mitigasi kerugian nasabah.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Baca juga: Gedung Putih Diduga Gunakan AI untuk Hitung Tarif Resiprokal |