Puluhan Ribu Pelayat Berduka di Vatikan Jelang Peti Jenazah Paus Fransiskus Ditutup

Antrean warga di Basilika Santo Petrus ingin melihat jenazah Paus Fransiskus. Foto: CNN

Puluhan Ribu Pelayat Berduka di Vatikan Jelang Peti Jenazah Paus Fransiskus Ditutup

Fajar Nugraha • 25 April 2025 17:02

Vatikan: Puluhan ribu orang terus berdatangan ke Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang wafat pada Senin, 21 April 2025 di usia 88 tahun.

Sejak peti jenazahnya dipajang pada 23 April, sekitar 90.000 pelayat telah melintasi peti kayu berlapis sutra merah yang berisi jasad pemimpin 1,4 miliar umat Katolik tersebut. Pihak Vatikan memperpanjang jam kunjungan hingga pukul 5:30 pagi guna mengakomodasi antrean panjang yang memenuhi Lapangan Santo Petrus.

Suasana duka terasa kental meski antrean mencapai ratusan meter.

“Semua orang merasa bersatu, bahagia, seperti komunitas besar,” ujar Laure Du Moulin, seorang peziarah asal Prancis. Dua warga Argentina, Florencia Soria dan Ana Sofia Alicata, rela menunggu berjam-jam dengan harapan dapat melihat paus yang berasal dari negara mereka.

“Kami berharap hujan akan mengurangi kerumunan,” canda Soria, meski cuaca cerah kembali muncul.


Persiapan pemakaman dan keamanan ketat

Pemakaman Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu (26/4) di depan Basilika Santo Petrus, dengan dihadiri sekitar 50 kepala negara termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Argentina Javier Milei, dan Pangeran William dari Inggris.

Vatikan dan otoritas Italia mengerahkan operasi keamanan besar-besaran, termasuk jet tempur siaga, sistem anti-drone, dan penembak jitu di atap bangunan. Pos pemeriksaan tambahan akan diaktifkan jelang acara.

Jenazah Paus Fransiskus akan disegel Jumat malam dalam upacara khusus yang dipimpin Kardinal Kevin Farrell. Setelah pemakaman, peti akan dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore  yang merupakan gereja favorit Paus Fransiskus untuk dimakamkan secara sederhana dengan nisan bertuliskan “Fransiskus”. Makam tersebut akan dibuka untuk umum mulai 27 April.


Warisan dan proses suksesi

Paus Fransiskus meninggalkan warisan sebagai pemimpin yang gigih membela kaum marginal dan mereformasi Kuria Vatikan. Meski kesehatan menurun setelah stroke dan pneumonia, ia tetap aktif hingga minggu-minggu terakhir. Novemdiales (masa berkabung sembilan hari) akan dimulai pada 26 April, sementara konklaf pemilihan paus baru dijadwalkan 15-20 hari setelah kematiannya.

Kardinal Pietro Parolin dari Italia dan Luis Antonio Tagle dari Filipina disebut sebagai kandidat kuat. Sekitar 135 kardinal di bawah 80 tahun akan memilih penerus Fransiskus di Kapel Sistina. Meski spekulasi merebak, Vatikan menegaskan fokus utama saat ini adalah memberikan penghormatan terakhir kepada paus yang dicintai.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)