Sekjen PBB Desak Kamboja dan Thailand Cegah Eskalasi di Tengah Bentrokan

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: Anadolu

Sekjen PBB Desak Kamboja dan Thailand Cegah Eskalasi di Tengah Bentrokan

Muhammad Reyhansyah • 9 December 2025 14:45

New York: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan keprihatinan atas kembali pecahnya bentrokan bersenjata antara Kamboja dan Thailand, serta mendesak kedua negara menahan diri untuk mencegah meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan yang diperebutkan.

“Sekretaris Jenderal prihatin dengan laporan bentrokan bersenjata baru antara Kamboja dan Thailand, khususnya laporan serangan udara dan pengerahan peralatan berat di area perbatasan. Ia mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut,” ujar juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam pernyataan resmi yang dikutip Anadolu, Selasa, 9 Desember 2025.

Menurut pernyataan tersebut, sengketa perbatasan itu telah menimbulkan “korban sipil yang signifikan, kerusakan pada infrastruktur sipil, serta pengungsian di kedua sisi perbatasan.”

Guterres menegaskan bahwa kedua negara “harus melindungi warga sipil dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan” karena situasi berpotensi semakin memburuk.

Mengulangi seruannya untuk meredakan ketegangan, Guterres meminta Kamboja dan Thailand kembali pada kerangka Deklarasi Bersama yang ditandatangani di Kuala Lumpur pada 26 Oktober. 

Ia mendesak kedua belah pihak untuk “menegaskan kembali komitmen gencatan senjata, serta menerapkan langkah-langkah de-eskalasi dan pembangunan kepercayaan,” sambil menekankan pentingnya menggunakan mekanisme dialog yang sudah ada untuk mencari penyelesaian damai.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa siap mendukung semua upaya yang bertujuan mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan,” tambah pernyataan tersebut.

Ketegangan antara kedua negara meningkat bulan lalu setelah Thailand menangguhkan pakta perdamaian menyusul insiden ledakan ranjau darat yang melukai empat tentaranya di provinsi perbatasan Si Sa Ket.

Kamboja dan Thailand sebelumnya menandatangani perjanjian damai pada Oktober di Kuala Lumpur, yang disaksikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. 

Pada Juli, kedua pihak juga telah menyepakati gencatan senjata tanpa syarat dalam pertemuan trilateral yang dipimpin oleh Anwar setelah berminggu-minggu terjadi bentrokan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)