UGM Berangkatkan Tim Dokter ke Lokasi Bencana Sumatra dan Aceh

Tim Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM dikerahkan membantu di lokasi terdampak banjir di Pulau Sumatra. Dokumentasi/ Humas UGM

UGM Berangkatkan Tim Dokter ke Lokasi Bencana Sumatra dan Aceh

Ahmad Mustaqim • 4 December 2025 18:25

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengirimkan bantuan ke daerah terdampak bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Setelah mengirimkan tim trauma healing dan beberapa hal lain, kali ini tim medis dikerahkan ke Pulau Sumatra dalam mendukung penanganan darurat serta membantu proses pemulihan pasca bencana.

Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sudadi, mengatakan tim pengabdian Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang dikerahkan telah terancang secara terstruktur. Rencana kerja yang dilakukan dengan melibatkan kerja sama dalam jejaring Academic Health System (AHS) yang melibatkan 15 rumah sakit yang ada di Yogyakarta. 

"Kami di FK-KMK itu ada tim bencana, memang kita create sudah sejak lama dan ini merupakan yang terstruktur," kata Sudadi di Yogyakarta, Kamis, 4 Desember 2025. 

Baca Juga :

Update Korban Tewas Bencana Aceh-Sumut-Sumbar Capai 836 Jiwa

Sudadi mengungkapkan tim pengabdian FK-KMK UGM menerapkan pendekatan bertahap dengan menurunkan tim manajemen bencana. Hal ini ditujukan sebagai langkah awal dalam melakukan asesmen kebutuhan di lapangan. Ia juga menuturkan sejak Selasa, 2 Desember 2025 kemarin, tim pengabdian FK-KMK UGM telah mengerahkan dua tenaga medis yang meliputi dokter bedah dan dokter manajemen bencana di wilayah Aceh. 

"Lalu disusul dengan 13 tenaga medis yang disesuaikan dengan disiplinnya masing-masing," jelas Sudadi.


Banjir melanda Kabupaten Aceh Barat, Aceh. Foto: Istimewa


Menurut Sudadi, Aceh Utara menjadi lokasi prioritas karena wilayah tersebut mencatat dampak bencana paling signifikan. Ia menyatakan penetapan prioritas ini dilakukan setelah tim berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Selain itu, tim juga telah mengajukan proposal pengabdian masyarakat melalui skema Design Tech dan menjalin kerja sama dengan Universitas Teuku Umar di Meulaboh. 

"Kalau nanti skema ini disetujui, kita akan memberangkatkan tim yang kedua itu ke Aceh Barat, bekerja sama dengan tim inti di Universitas Teuku Umar, dan nanti sasarannya itu di Aceh Barat," ungkapnya.

Sudadi mengatakan tim pengabdian yang dikerahkan terdiri dari lintas disiplin. Formasi tim mencakup dokter bedah, dokter penyakit dalam, dokter anak, perawat, perawat anestesi, ahli gizi, serta tenaga teknik yang bertugas menyiapkan kebutuhan dasar seperti air dan listrik.

Selain itu tim logistik juga disiapkan untuk memastikan kelancaran operasional di lapangan. Ia menyampaikan bahwa pengabdian kali ini juga turut melibatkan mahasiswa, termasuk peserta program spesialis untuk berkolaborasi dalam misi kemanusiaan ini.

Tim tersebut juga berencana merancang rangkaian misi pengabdian dengan mengirim 4 sampai 5 kali pemberangkatan hingga kondisi yang terdampak memasuki tahap pemulihan. Sudadi menuturkan kedepannya dengan adanya dukungan dari fakultas-fakultas di UGM, serta rumah sakit yang ada di Yogyakarta. Tim berencana akan membentuk emergency team FK-KMK UGM sebagai upaya mitigasi bencana. 

"Kami sudah melatih rumah sakit-rumah sakit yang ada di sekitar Jogja ini sebagai tenaga cadangan. Jadi, pada saat kita ada bencana, kita berkoordinasi siapa saja yang bisa berangkat sehingga orang-orang ini sudah terlatih," ucapnya. 

Banjir di tiga provinsi di Pulau Sumatra, yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh telah menyebabkan kerusakan parah hingga memakan ratusan korban jiwa. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 3 Desember 2025 mencatat sebanyak 753 korban meninggal, sementara ribuan warga lainnya mengalami luka-luka, kehilangan tempat tinggal, dan kekurangan akses terhadap layanan dasar. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Deny Irwanto)