17.871 Hewan Ternak di Aceh Timur Mati Akibat Bencana

Hewan ternak di Pasar Hewan Idi, Aceh Timur. ANTARA/Hayaturrahmah

17.871 Hewan Ternak di Aceh Timur Mati Akibat Bencana

Whisnu Mardiansyah • 22 December 2025 14:21

Aceh Timur: Bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Timur tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda, tetapi juga merenggut nyawa ribuan hewan ternak milik warga. Data sementara dari Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat mencatat sedikitnya 17.871 ekor ternak mati akibat musibah tersebut.

"Banjir dengan ketinggian air satu hingga tiga meter dan berlangsung cukup lama menyebabkan banyak ternak warga tidak sempat diselamatkan, terutama ternak yang dipelihara di kandang rendah dan berada dekat aliran sungai," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur, Murdhani di Aceh Timur seperti dilansir Antara, Senin, 22 Desember 2025.

Korban jiwa pada ternak ini tersebar di hampir seluruh kecamatan terdampak banjir. Daerah yang paling banyak melaporkan kematian ternak antara lain Pereulak Timur, Sungai Raya, Idi Rayeuk, Peudawa, Julok, serta sejumlah kecamatan lain seperti Nurussalam dan Indra Makmur.

Murdhani menyebutkan, mayoritas ternak mati akibat terendam banjir dalam waktu lama, terseret arus deras, kelelahan, serta kekurangan pakan selama banjir berlangsung. Faktor lain yang memperparah keadaan adalah kondisi kandang yang rusak dan sulitnya akses untuk mengevakuasi hewan.
 


"Kerugian ini sangat dirasakan oleh peternak, karena ternak merupakan sumber ekonomi utama masyarakat pedesaan. Kami masih terus melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan tidak ada data yang terlewat," ungkap Murdhani.

Data kerugian ini telah dilaporkan kepada pemerintah provinsi dan pusat sebagai dasar pengajuan bantuan. Bantuan yang diusulkan dapat berupa ternak pengganti, pasokan pakan darurat, serta dukungan untuk pemulihan usaha peternakan pascabencana.

Ke depan, Dinas berkomitmen memperkuat sistem mitigasi bencana di sektor peternakan. Murdhani mengimbau para peternak, khususnya di daerah rawan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Ke depan, kami juga akan memperkuat mitigasi bencana di sektor peternakan agar kerugian akibat banjir tidak terus berulang yang dapat merugikan peternak," tegas Murdhani.

Peternak disarankan mempersiapkan lokasi kandang di tempat yang lebih tinggi dan aman, serta merancang sistem yang memudahkan evakuasi ternak jika bencana serupa terulang. Upaya ini penting untuk melindungi aset ekonomi utama masyarakat pedesaan Aceh Timur dari ancaman bencana di masa mendatang.

Kematian ternak mencakup berbagai jenis hewan dengan kerugian terbesar pada unggas. Berikut rincian data yang dirilis Dinas:

  • Ayam: 16.026 ekor

  • Bebek: 919 ekor

  • Sapi: 436 ekor

  • Kambing: 424 ekor

  • Domba: 66 ekor

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)