Ilustrasi Bencana alam. Foto: Antara
Ficky Ramadhan • 15 December 2025 21:45
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatra Barat. Pembangunan huntara ini bagian dari upaya penanganan pascabencana untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal sementara yang aman dan layak bagi warga terdampak.
Berdasarkan hasil pemutakhiran data serta usulan pemerintah daerah, rencana pembangunan huntara mencakup enam kabupaten/kota, yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, dan Kabupaten Agam. Total huntara yang direncanakan berjumlah 750 unit dan akan direalisasikan secara bertahap sesuai kesiapan lahan, serta kelengkapan administrasi di masing-masing daerah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, mengatakan percepatan pembangunan huntara menjadi prioritas agar masyarakat terdampak dapat segera menempati hunian yang lebih aman selama proses pemulihan.
"BNPB terus mendorong percepatan penyediaan hunian sementara sebagai bagian dari fase transisi darurat ke pemulihan. Huntara ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepastian tempat tinggal bagi warga terdampak bencana," kata Abdul Muhari, dalam keterangannya, Senin, 15 Desember 2025.
Untuk Kabupaten Lima Puluh Kota, pemerintah daerah telah mengajukan permohonan pembangunan huntara tahap I sebanyak 60 unit untuk 60 kepala keluarga dari total 288 kepala keluarga terdampak. Kesiapan lokasi telah dipenuhi melalui penyediaan lahan seluas 9.000 meter persegi di Jorong Aie Angek, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh.
Lahan tersebut berasal dari hibah masyarakat dan telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 300.2.3/273/BUP-LK/XII/2025 tertanggal 12 Desember 2025.
Baca Juga:
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumbar |