Rusia Keluarkan Surat Penangkapan terhadap Istri Alexei Navalny

Istri dari Alexei Navalny, Yulia Navalnaya. (EPA)

Rusia Keluarkan Surat Penangkapan terhadap Istri Alexei Navalny

Medcom • 10 July 2024 12:10

Moskow: Sebuah pengadilan di Moskow telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Yulia Navalnaya, janda mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, atas tuduhan ekstremisme, menurut laporan media pemerintah.

Melansir dari BBC pada Rabu, 10 Juli 2024, Navalnaya yang tinggal di luar Rusia didakwa secara in absentia atas tuduhan "berpartisipasi dalam masyarakat ekstremis," menurut laporan kantor berita Tass.

Alexei Navalny, seorang tokoh oposisi terkemuka di Rusia selama satu dekade terakhir, meninggal dunia pada Februari lalu saat mendekam di penjara Lingkaran Arktika.

Pihak berwenang Rusia menyatakan bahwa ia meninggal karena sebab-sebab alamiah. Namun Yulia Navalnaya menegaskan bahwa suaminya "disiksa, dibiarkan kelaparan, dipenggal, dan dibunuh" oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kala itu, Navalny sedang menjalani hukuman 19 tahun penjara atas tuduhan ekstremisme yang secara luas dianggap bermotif politik.

Baca juga:  43 Negara Desak Penyelidikan Independen Kematian Alexei Navalny

Menanggapi keputusan pengadilan, Yulia Navalnaya menulis di media sosial X: "Ketika Anda menulis tentang hal ini, jangan lupa untuk menulis hal yang utama: Vladimir Putin adalah seorang pembunuh dan penjahat perang. Tempatnya adalah di penjara, dan bukan di suatu tempat di Den Haag, di sel yang nyaman dengan TV, tetapi di Rusia - di koloni yang sama dan sel berukuran dua kali tiga meter yang sama dengan tempat ia membunuh Alexei."

Pengadilan Moskow memutuskan bahwa Yulia Navalnaya, yang telah bersumpah melanjutkan pekerjaan suaminya, kini berstatus buronan dan akan ditahan jika ia kembali ke Rusia. Dakwaan terhadap Yulia kemungkinan terkait keputusan pengadilan Rusia pada Juni 2021, yang melarang tiga organisasi terkait Alexei Navalny. Ketiganya dilabeli sebagai kelompok "ekstremis."

Yulia Navalnaya tidak dapat menghadiri pemakaman suaminya pada Maret lalu. Sejak itu, ia telah bertemu dengan beberapa pemimpin Barat, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Baru-baru ini, ia terpilih untuk memimpin Human Rights Foundation yang berbasis di AS, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia secara global. Dalam peran barunya, Navalnaya bersumpah untuk melanjutkan perjuangan suaminya melawan Putin. (Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)